Nama Penulis: Ari Sulistyo Wibowo, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Berbagai perusahaan saat ini berlomba-lomba untuk meningkatkan produktivitasnya. Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, telah dilakukan upaya dalam berbagai aspek seperti produksi dan pemasaran. Hal ini membutuhkan gerakan cepat dan ide-ide inovatif yang dapat diimplementasikan oleh orang-orang dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, dari waktu ke waktu, perusahaan perlu memperbarui sumber daya manusianya dengan membuka lowongan pekerjaan. Secara objektif sangat sulit untuk memilih pelamar kerja yang dibutuhkan perusahaan, kesalahan dalam pengambilan keputusan mungkin terjadi.
Dengan perkembangan teknologi informasi, pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat menjadi mungkin. Penggunaan komputer telah berkembang dari mengelola data atau menyediakan informasi hanya untuk manajemen. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan teknologi perangkat keras yang dipadukan dengan perkembangan perangkat lunak, serta kemampuan perakitan dan penggabungan beberapa teknik pengambilan keputusan di dalamnya. Integrasi perangkat keras, perangkat lunak, dan proses pengambilan keputusan menghasilkan sistem penunjang (SPK) yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.
Sistem penunjang keputusan atau yang biasa disebut DSS adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemrosesan data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, dimana tidak ada yang tahu bagaimana keputusan harus dibuat. DSS ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan standar yang kurang jelas.

Gambar 1. Penunjang Keputusan
Sistem penunjang keputusan merupakan sistem informasi komputer yang digunakan untuk membantu manusia atau perusahaan membuat keputusan yang baik dan benar. Setiap keputusan yang diambil perusahaan harus memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja bisnis dan sumber daya manusianya. Seringnya penilaian yang berdasarkan objek salah satu contoh dari kegagalan pengambilan keputusan dalam proses penerimaan calon karyawan baru. Oleh karena itu, perusahaan tidak boleh melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan dan harus memperhitungkan segala kemungkinan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Sumber gambar: https://wahyukamaludin2.wixsite.com/wahyukamaludin/single-post/2016/05/10/sistem-pendukung-keputusan-spk