Ria Putri Warohmah, Mahasiswi Teknik Informatika Universitas Pamulang

- Apa itu Spotify?
Spotify dikenal sebagai layanan streaming musik. Ini berarti ia memutar lagu dari Internet saat memuat melalui aplikasi Spotify. Spotify adalah layanan musik digital, podcast, dan video yang memberimu akses ke jutaan lagu dan konten lain dari kreator di seluruh dunia. Fungsi dasar seperti memutar musik tidak berbayar, tetapi kamu juga bisa memilih untuk meng-upgrade ke Spotify Premium.
Penggunanya sendiri terdiri dari remaja sampai lansia. Spotify sangat memudahkan untuk memutar lagu tanpa berbayar. Dan terdapat fitur rekomendasi dan sangat tepat dengan perasaan pada hari itu. - AI apa yang digunakan pada Spotify?
Pada aplikasi spotify penerapannya menggunakan algoritma unsupervised learning. Algoritma komputer unsupervised learning telah dirancang untuk bisa langsung bekerja walaupun tanpa dilatih terlebih dulu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriani pada tahun 2020, penentuan rekomendasi musik maupun genre kesukaan dapat menggunakan algoritma unsupervised learning. Salah satu penggunaan algoritma unsupervised learning dalam analisis rekomendasi musik spotify adalah clustering. Cluster analisis difokuskan tentang lagu Global Top 50 yang disediakan oleh Spotify dengan delapan atribut. Fokus delapan atribut ini disesuaikan dari fitur yang disediakan Spotify meliputi danceability, energy, accousticness, instrumentalness, liveness, loudness, liveness, speechiness, tempo, dan valence. Hasil klasterisasi ini akan memungkinkan layanan streaming music dapat merekomendasikan playlist yang disesuaikan lebih baik. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi waktu pencarian dan meningkatkan kepuasan penggunanya. Temuannya juga akan mengarah pada upaya pemasaran yang lebih terfokus artis untuk menarik pelanggan potensial ke music Spotify ini.
Berdasarkan Forbes, menginformasikan bahwa Spotify menggunakan algoritma machine learning dan deep learning dalam penggunaannya. Cara ini dilakukan setelah Spotify melakukan akuisisi terhadap perusahaan Niland asal Prancis. Spotify tertarik dengan basis Niland karena kemampuannya untuk mengasah rekomendasi pendengarnya dengan lebih baik. Hal tersebut dinilai menjadi salah satu pembeda dari banyak fitur yang telah membantu memisahkan Spotify dari platform streaming lainnya selama bertahun-tahun. Ini mungkin bukan satu-satunya cara Spotify menggunakan teknologi yang baru, tetapi semakin baik Spotify dalam mengetahui lagu apa yang ingin didengarkan orang lain, semakin banyak orang yang akan terus memutar musik, dan semakin banyak mereka. dapat beralih dari pengguna gratis yang didukung iklan menjadi pelanggan berbayar, yang pada akhirnya merupakan tujuan akhir dari sebuah target pemasaran yang baik oleh Spotify.
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis aplikasi spotify menggunakan algoritma machine learning dan deep learning untuk menganalisis intonasi, tekanan, ritme, dan sejenisnya dari setiap ucapan dapat membantu memprediksi apakah pengguna sedang senang, marah, sedih, atau netral. Spotify berpikir bahwa pelanggan akan menghargai alat prediksi pasif daripada harus memasukkan jawaban membosankan ke beberapa pertanyaan agar sistem dapat mengidentifikasi selera.
Sumber : https://dqlab.id/penerapan-algoritma-unsupervised-learning-pada-spotify
https://jogja.tribunnews.com/2021/02/01/algoritma-spotify-tahu-kapan-anda-sedih-atau-marah-begini-cara-kerjanya
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya