Anjas Kosasih, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang

Membuat video menggunakan AI telah menjadi fenomena populer dalam beberapa tahun terakhir. Dengan teknologi kecerdasan buatan yang semakin maju, kita dapat menciptakan video dengan kualitas tinggi dan menakjubkan dengan bantuan algoritma yang canggih. Meskipun demikian, masih banyak perdebatan tentang keaslian karya yang dihasilkan dari penggunaan AI masih menjadi topik yang sering dibahas.
Di satu sisi, penggunaan AI dalam pembuatan video yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kita membuat video. Mesin pembelajaran dan algoritma canggih dapat memungkinkan kita untuk memotong, mengedit, dan menggabungkan klip secara otomatis, sehingga dapat menghilangkan kebutuhan untuk menghabiskan waktu berjam-jam dalam proses editing tradisional. AI juga dapat meningkatkan kualitas visual dengan mengoptimalkan pencahayaan, memperbaiki warna, dan menghapus kekurangan teknis dan masih banyak lainnya yang bisa dilakukan oleh AI.
Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa penggunaan AI dalam pembuatan video dapat mengancam keaslian karya. Dalam pembuatan video, kreativitas dan keaslian sangat penting untuk membedakan sebuah karya dari yang lainnya. Dalam hal ini, apakah video yang dihasilkan benar-benar merupakan ekspresi kreativitas individu, atau hanya produk dari algoritma yang diprogram oleh orang lain?
Selain itu, meskipun AI dapat membantu meningkatkan kualitas visual, perlu dicatat bahwa penambahan efek-efek tertentu dapat mengubah kesan yang ingin disampaikan dalam karya tersebut. Sebagai contoh, penggunaan AI untuk menambahkan filter ke dalam video mungkin memberikan tampilan yang menarik secara visual, namun hal itu mungkin tidak sesuai dengan tujuan dan pesan yang ingin disampaikan dalam video tersebut.
penggunaan AI dalam pembuatan video juga dapat menyebabkan hilangnya sentuhan personal dan cerita yang kuat. Meskipun AI dapat membantu dalam pengeditan visual, kehadiran manusia dalam menghasilkan ide cerita yang orisinal, pemilihan narasi yang tepat, dan pengambilan keputusan kreatif yang berarti tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh algoritma. Karya video yang penuh dengan keunikan emosi dan perspektif manusia dapat memberikan pengalaman yang jauh lebih mendalam dan berkesan bagi penonton.
Terkait dengan keaslian karya, penggunaan AI dalam pembuatan video juga dapat menimbulkan masalah etis dan hukum. Dalam beberapa kasus, AI digunakan untuk manipulasi wajah atau rekaman, yang dapat memicu pertanyaan tentang privasi, pemalsuan identitas, dan pencemaran citra. Pertanyaan tentang kepemilikan hak cipta juga muncul, apakah hak cipta harus diberikan kepada pencipta algoritma AI, individu yang mengoperasikan AI, atau kepada mereka yang memberikan kontribusi kreatif yang mendasar.
Kita juga perlu mempertimbangkan dampak jangka panjang dari penggunaan AI dalam pembuatan video. Ketika algoritma dan mesin pembelajaran digunakan dalam produksi video secara luas, apakah ini akan memudahkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan karya yang tidak orisinal dan tidak memiliki kreativitas yang sama dengan karya yang dibuat secara manual?
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam penggunaan AI dalam pembuatan video. Kita perlu mempertimbangkan apakah penggunaan teknologi ini memang membantu menciptakan karya yang orisinal, atau justru mereduksi keunikan dan keaslian karya. Seperti halnya dalam semua jenis karya seni, penggunaan teknologi harus diimbangi dengan kreativitas dan keaslian dari individu.
Dalam konteks ini, peran manusia tetap sangat penting dalam proses pembuatan video. Meskipun AI dapat membantu dalam beberapa aspek produksi, kekayaan imajinasi, narasi yang kuat, dan pemahaman emosional yang hanya dimiliki oleh manusia tidak dapat sepenuhnya digantikan oleh teknologi. Kolaborasi antara AI dan kreativitas manusia
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya