Derri Arochman, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang

TikTok merupakan salah satu platform media sosial yang paling populer saat ini, dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif setiap bulannya. Platform ini telah menjadi tempat bagi pengguna untuk berbagi video pendek, musik, tarian, dan banyak lagi.
Namun, apa yang mungkin tidak diketahui oleh banyak pengguna adalah bahwa TikTok menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
Pada awalnya, TikTok merupakan aplikasi lipsync yang dirilis pada 2016. Seiring berjalannya waktu, TikTok bertransformasi menjadi platform video musik. Namun, pada awal kemunculannya, TikTok masih kurang diminati apabila dibandingkan dengan Instagram ataupun Snapchat. Bahkan di Indonesia, TikTok sempat diblokir karena banyaknya konten negatif pada 2018.
Popularitas TikTok mulai melejit pada 2019. Tren positif ini mampu bertahan hingga kini. Hal tersebut tidak lepas dari algoritma yang ada di dalamnya. TikTok memanfaatkan AI dan produk turunannya seperti ML (machine learning) dan RE (recommendation engine).

RECOMMENDATION ENGINE PADA TIKTOK
RE merupakan bentuk AI yang sederhana tanpa fitur pengenalan gambar. Meskipun begitu, sampai sekarang RE masih menjadi salah satu komponen vital yang memiliki implementasi paling luas di hampir semua layanan dan platform daring. Contohnya adalah fitur rekomendasi video yang terdapat pada YouTube dan email promosi yang ada pada Amazon.
Pola dasar yang diterapkan oleh TikTok yaitu User-Centric Design. Sederhananya, TikTok hanya akan merekomendasikan konten yang disukai oleh pengguna. Ketika pengguna menyukai sebuah konten yang terdapat pada TikTok, secara otomatis algoritma AI akan merekam setiap like yang muncul. Seperti halnya ketika pengguna menyukai konten dance, konten yang akan ditampilkan kepada pengguna akan dipersonalisasikan ke dalam kategori hiburan. Selanjutnya, AI akan melacak perilaku pengguna untuk melakukan analisis lebih lanjut hingga dapat memberikan rekomendasi yang tepat untuk pengguna.
Dalam pola dasar TikTok, terdapat tiga langkah penting, yaitu menandai konten, menyusun profil pengguna, dan menyajikan rekomendasi. Menandai konten terdiri dari:

  1. CONTENT DATA
    Setiap konten yang diunggah memiliki ciri-ciri sendiri. Tugas AI di sini adalah mengidentifikasi dan membedakannya ke dalam beberapa kategori yang tersedia sehingga nantinya data ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan rekomendasi.
  2. USER DATA
    AI akan mengidentifikasi tentang karir, jenis kelamin, usia, demografi, dan lain-lain.
  3. SCENARIO DATA
    Data ini melacak skenario pengguna seperti konten apa yang paling sering ditonton ketika sedang bekerja, bepergian, atau sedang berada di rumah saja.
    Setelah semua data terkumpul, data akan dikirimkan ke dalam RE untuk kemudian masuk ke tahapan penyusunan profil pengguna. Pada langkah ini, konten akan dikelompokkan dalam kelompok pengguna tertentu, seperti penggemar olahraga, dance, memasak, dan lain-lain.
    Efek video yang direkomendasikan oleh AI
    TikTok juga menggunakan AI untuk mengembangkan efek video yang unik dan menarik. Dalam hal ini, AI digunakan untuk memahami struktur wajah manusia dan mengembangkan filter yang sesuai. Selain itu, AI juga digunakan untuk mengembangkan efek suara yang sesuai dengan video yang sedang dilihat oleh pengguna.
    Pendeteksian objek
    TikTok menggunakan AI untuk mendeteksi objek dalam video yang diunggah oleh pengguna. Dengan demikian, AI dapat memberikan rekomendasi efek visual yang sesuai dengan objek yang dikenali dalam video. Sebagai contoh, jika ada anjing dalam video, AI dapat merekomendasikan filter dengan telinga anjing atau efek video dengan tulang anjing.
    Pemfilteran konten negatif
    TikTok menggunakan AI untuk memfilter konten negatif, termasuk kekerasan dan pelecehan. AI dapat memindai video dan menandai konten yang tidak sesuai dengan kebijakan TikTok. Selain itu, AI juga dapat menghapus konten yang melanggar kebijakan tersebut.
    Pengenalan suara
    TikTok juga menggunakan AI untuk mengenali suara dalam video. Ini memungkinkan pengguna untuk mencari video dengan menggunakan suara. AI dapat menganalisis rekaman suara dan menemukan video yang cocok dengan suara yang diberikan oleh pengguna.
    Dalam keseluruhan, AI telah menjadi bagian penting dari pengalaman pengguna di TikTok. Dari merekomendasikan konten hingga efek video yang menarik, AI telah membantu memperkaya pengalaman pengguna di platform media sosial ini.
    Hal ini membuktikan bahwa penggunaan AI yang tepat dapat membawa dampak positif pada pengalaman pengguna dan meningkatkan kualitas platform.
    AI untuk membantu membuat konten
    Bagi para TikTokers, AI menolong dalam membuat dan menghasilkan konten-konten yang berpeluang besar menjadi viral. Caranya adalah dengan memberikan saran musik, hashtag, filter, dan beragam fitur lainnya yang sedang populer, sehingga konten yang dihasilkan akan sesuai dengan topik yang sedang populer.
    Dengan memanfaatkan AI, TikTok dapat menyajikan konten-konten yang didasarkan pada algoritma penyaringan berbasis konten yang kolaboratif. Algoritma akan terus memperhatikan berbagai tren dan peristiwa terkini yang sedang populer di kalangan pengguna untuk digunakan dalam proses penyajian konten baru terhadap pengguna.
    Terkadang pengguna akan disuguhi konten acak yang tidak sesuai dengan riwayat tontonan mereka dengan harapan pengguna akan terlibat dengan konten tersebut dan siklus dapat terus berulang.
    Penggunaan AI dan produk turunannya seperti ML dan RE menjadi salah satu kekuatan dari TikTok untuk bersaing dengan berbagai kompetitornya, seperti halnya Instagram dan Snapchat.
    Hal ini karena data yang dihasilkan oleh AI sangatlah bagus dan algoritma yang dimilikinya sangatlah andal dalam menghubungkan pengguna ke konten yang ingin mereka konsumsi, sehingga pengguna tidak akan merasa bosan ketika menggunakan TikTok.

Refrensi :
Mage. 2022. How Does TikTok Use Machine Learning?. https://dev.to/mage_ai/how-does-tiktok-use-machine-learning-5b7i (diakses tanggal 19 April 2022)
Membedah Artificial Intelligence Pada Aplikasi TikTok. https://www.ithb.ac.id/article/Membedah-Artificial-Intelligence-Pada-Aplikasi-TikTok-24 (diakses tanggal 19 April 2022)

Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisan

By Nita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ajukan Pertanyaan
1
Tanya kita aja!!!
Hubungi Kami!
Selamat datang kak di mediapublikasi.id
Silakan tanya-tanya dulu kebutuhannya kaka apa?

Segera kami respon