Muhammad Irfan Maulana , Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang

AI atau kecerdasan buatan, telah membawa perubahan besar bagi dunia bisnis. Dengan kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar dan mengekstrak informasi yang berguna, AI dapat meningkatkan efisiensi operasional suatu bisnis. Namun, sementara AI dapat membawa manfaat besar untuk bisnis, saya berpendapat bahwa pengaruhnya terhadap pekerja manusia harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Tidak dapat dipungkiri bahwa AI dapat mempercepat proses bisnis dan meningkatkan efisiensi secara signifikan. Sebagai contoh, dalam industri manufaktur, penggunaan robot yang dikendalikan oleh AI dapat mempercepat produksi dan memungkinkan pengecekan kualitas yang lebih cepat dan akurat. Di sektor keuangan, AI dapat memproses informasi keuangan dalam hitungan detik, memungkinkan manajemen risiko dan pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Dalam penjualan dan pemasaran, penggunaan AI dalam analisis data dapat membantu bisnis untuk memahami preferensi pelanggan, sehingga meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.
Namun, meskipun efisiensi dan keuntungan bisnis yang dihasilkan oleh AI mungkin tampak menarik, kita harus mempertimbangkan dampaknya pada pekerja manusia. Penggunaan AI dalam produksi dapat mengurangi kebutuhan akan pekerjaan manual, seperti yang dapat dilakukan oleh robot di pabrik, yang dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan manusia. Begitu pula, kemampuan AI untuk mengambil keputusan dapat menggantikan pekerjaan manajemen, yang mengakibatkan pengurangan jumlah pekerja yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Selain itu, saya percaya bahwa pengaruh AI terhadap pekerja manusia tidak hanya pada sektor produksi dan manajemen, namun juga pada pekerjaan kreatif dan intelektual. Misalnya, AI dapat digunakan untuk menulis artikel berita, menulis skenario, atau bahkan membuat karya seni. Meskipun penggunaan AI dalam pekerjaan ini dapat meningkatkan efisiensi dan menghasilkan karya yang lebih baik, kita harus mempertimbangkan pengaruhnya pada pekerja manusia yang terampil dalam bidang tersebut.
Saya mengakui bahwa kekhawatiran saya mengenai pengaruh AI pada pekerja manusia tidak selalu benar. Ada banyak kasus di mana penggunaan AI tidak menggantikan pekerja manusia, tetapi memperkuat peran mereka. Misalnya, AI dapat digunakan untuk membantu pekerja dalam analisis data dan pengambilan keputusan yang lebih baik, daripada menggantikan pekerja manusia. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam pekerjaan, sehingga pekerja manusia dapat berfokus pada pekerjaan yang lebih penting dan membutuhkan keterampilan manusia.
Namun, kita tidak dapat mengabaikan kemungkinan bahwa penggunaan AI dapat menggantikan pekerja manusia. Kita harus mempertimbangkan bagaimana untuk mengatasi konsekuensi dari kemajuan teknologi ini pada lapangan pekerjaan. Sebagai contoh, pada bisnis yang menggunakan AI harus mempertimbangkan program pengembangan keterampilan bagi pekerja mereka, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dan tetap relevan dalam lapangan pekerjaan yang semakin maju secara teknologi. Selain itu, pemerintah juga harus mempertimbangkan bagaimana mengatur penggunaan AI dalam lapangan pekerjaan, dan mengembangkan kebijakan yang dapat meminimalkan dampak negatif pada pekerja manusia.
Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan implikasi sosial dari penggunaan AI dalam bisnis. Kita perlu memikirkan bagaimana penggunaan AI dapat mempengaruhi masyarakat secara umum. Misalnya, penggunaan AI dapat membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi, namun hal tersebut juga dapat berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan. Apakah konsumen akan menghargai produk yang dihasilkan oleh mesin, atau mereka lebih memilih produk yang dihasilkan oleh pekerja manusia?
Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan etika penggunaan AI dalam bisnis. Dalam pengambilan keputusan, AI dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat daripada manusia, namun bagaimana jika keputusan yang diambil oleh AI tersebut tidak etis? Kita harus mempertimbangkan bagaimana mengatasi masalah ini, dan memastikan bahwa penggunaan AI dalam bisnis dilakukan dengan etika dan moral yang tepat.
Dalam kesimpulannya, meskipun penggunaan AI dalam bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan menghasilkan keuntungan, kita harus mempertimbangkan dampaknya pada pekerja manusia dan masyarakat secara keseluruhan. Penggunaan AI harus dilakukan dengan hati-hati dan dilakukan dengan etika dan moral yang tepat. Bagaimana kita mengatasi tantangan yang dihadapi oleh penggunaan AI dalam bisnis akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah kemajuan teknologi di masa depan, dan dalam memastikan bahwa teknologi tersebut digunakan untuk kepentingan bersama.
Link Referensi :
https://www.bbvaopenmind.com/en/articles/artificial-intelligence-in-workplace-what-is-at-stake-for-workers/

Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya

By Nita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ajukan Pertanyaan
1
Tanya kita aja!!!
Hubungi Kami!
Selamat datang kak di mediapublikasi.id
Silakan tanya-tanya dulu kebutuhannya kaka apa?

Segera kami respon