Penulis : Ahmad Taufiqi_Universitas Pamulang

Sumber gambar : https://dinkes.tegalkota.go.id/berita/detail/10-contoh-penggunaan-teknologi-ai-di-dunia-kesehatan
Artificial intelligence (AI) atau program kecerdasan buatan diketahui berpotensi memberikan kemajuan yang signifikan dalam dunia kedokteran termasuk bidang kesehatan dan membantu konversi wawancara dokter ke pasien, Seiring berjalannya waktu, teknologi AI akan semakin berkembang dalam bidang kesehatan terutama dalam bidang pengolahan citra. Kehadiran AI juga dapat berkembang cepat untuk pelayanan bidang kedokteran dan diharapkan dalam mempercepat pencapaian pada bidang kesehatan dan pencitraan gambar pada 2030. Di antaranya, untuk memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan seksual, pencitraan gambar, reproduksi,termasuk untuk perencanaan, informasi, pendidikan keluarga, dan mengintegrasikan kesehatan reproduksi kedalam strategi dan program nasional.
Manfaat AI dalam dunia kesehatan
- Efisiensi proses di rumah sakit
- Membantu mengetahui kondisi pasien di masa depan
- Membantu memprediksi perburukan kondisi pasien.
Penggunaan AI dalam Dunia Kedokteran dapat diaplikasikan dalam hal diagnosis, tatalaksana, dan prediksi risiko. AI diharapkan dapat melakukan hal-hal berikut:
- Membantu secara klinik mendiagnosa suatu penyakit dan mengoptimalkan proses tatalaksana.
- Mengurangi angka misdiagnosa dan meningkatkan efisiensi diagnostik.
- Mengenali hasil pencitraan dan memberi informasi diagnostik pencitraan yang lebih akurat.
- Menyediakan hasil analisis prediksi pasien yang lebih akurat menggunakan analisis big data.
- Mendukung penelitian obat-obatan dan meningkatkan efisiensi pengembangan obat baru.
Salah satu contoh penerapan teknologi AI dalam pemantauan kesehatan pasien adalah penggunaan smartwatch atau fitness tracker. Sensor pada perangkat tersebut dapat mengukur detak jantung, langkah yang ditempuh, dan kalori yang terbakar. Data-data tersebut kemudian dapat dikirimkan ke sistem AI yang akan menghasilkan analisis mengenai pola kesehatan pasien, seperti tingkat aktivitas, pola tidur, dan risiko penyakit kardiovaskular.
Dalam pengobatan penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi, teknologi AI juga dapat membantu memantau kesehatan pasien. Teknologi AI juga dapat membantu memantau tekanan darah pasien. Sensor pada perangkat pengukur tekanan darah dapat mengirimkan data secara terus-menerus ke sistem AI yang akan memberikan informasi kepada dokter mengenai pola tekanan darah pasien dan memberikan rekomendasi terkait dosis obat yang harus diberikan.
Pada pasien diabetes, sensor pada alat pengukur glukosa dapat mengirimkan data tingkat gula darah pasien secara real-time ke sistem AI. Sistem AI kemudian dapat menganalisis data tersebut dan memberikan rekomendasi kepada dokter mengenai dosis insulin yang harus diberikan. Teknologi AI dalam pemantauan kesehatan pasien dapat memberikan berbagai manfaat, seperti pengurangan biaya kesehatan dan peningkatan efektivitas pengobatan. Dengan teknologi AI, dokter dapat mengambil keputusan pengobatan yang lebih akurat dan tepat waktu, sehingga pasien dapat sembuh lebih cepat dan menghindari komplikasi yang tidak diinginkan. Meskipun demikian, potensi manfaat yang dapat diberikan oleh teknologi AI dalam pemantauan kesehatan pasien sangat besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah banyak startup yang mengembangkan teknologi AI untuk digunakan dalam sektor kesehatan, dan beberapa rumah sakit juga telah mulai menerapkan teknologi AI dalam pemantauan kesehatan pasien. Pada akhirnya, penggunaan teknologi AI dalam pemantauan kesehatan pasien dapat membantu meningkatkan efektivitas pengobatan, mengurangi biaya kesehatan, dan mempercepat proses penyembuhan. Namun, untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diterapkan dengan sukses, perlu adanya regulasi yang ketat, proses validasi data yang ketat, dan privasi data yang ketat. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, teknologi AI dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.