Churul Ain Yahya, Mahasiswa Universitas Pamulang

Teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) AI terus dikembangkan oleh para ahli sehingga dapat berkembang pesat.H. A. Simon mengklaim bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah bidang yang memungkinkan komputer melakukan tugas-tugas yang lebih unggul dari manusia. Knight dan Rich setuju dengan Simon bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang memandang upaya membangun komputer sebagai sesuatu yang dapat dilakukan manusia, bahkan lebih baik dari itu.
Dalam menghadapi perubahan yang tak terhindarkan akibat kemajuan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), pendidikan adalah fondasi terpenting dalam masyarakat kita. Namun dengan segala kemungkinan dan kemungkinan yang ditawarkan AI, ada juga pertanyaan penting mengenai etika dan kinerja manusia yang perlu ditekankan dalam pendidikan.
Peran guru sangat penting disini. Pertama, guru perlu memastikan bahwa siswa memiliki pemahaman yang kuat tentang etika penggunaan teknologi AI. Mereka perlu diajari pentingnya menghormati privasi, keadilan, dan keberagaman saat menggunakan AI. Guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang mendorong diskusi terbuka tentang etika teknologi, menyajikan studi kasus, dan melibatkan siswa dalam berbagai diskusi moral. Guru juga mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan keterampilan manusia yang tidak dapat digantikan oleh AI.
Meskipun AI dapat menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari secara efisien, keterampilan seperti kreativitas, pemecahan masalah yang kompleks, empati, dan kolaborasi tetap menjadi domain manusia. Guru harus merancang kurikulum yang berfokus pada pengembangan keterampilan ini melalui proyek kolaboratif, tugas kreatif, dan simulasi situasi dunia nyata. Pendidikan bukan hanya sekedar transmisi ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan kemauan menghadapi dunia yang selalu berubah.
Oleh karena itu, guru perlu bertindak sebagai fasilitator untuk membantu siswa mengembangkan pemahaman mendalam tentang etika teknologi dan meningkatkan keterampilan dasar manusia. Dengan melakukan hal ini, kami tidak hanya mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masyarakat yang semakin terotomatisasi, namun juga mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan beretika yang menggunakan kecerdasan buatan untuk kebaikan bersama.