Burhanudin Mahasiswa Universitas Pamulang

Teknologi (Artificial IntelligenceAI atau kecerdasan buatan  mengalami perkembangan yang masif dari tahun ke tahun. Kehadirannya dengan fitur, fungsi, dan tampilan yang baru semakin berdampak pada banyak aspek kehidupan manusia tidak terkecuali dalam pendidikan (Luger dan Stubblefield, 1993). Kecerdasan buatan mulai mengambil peran dalam kegiatan pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. kecerdasan buatan menjadi bagian primer dalam tumbuh kembang teknologi pendidikan. Hal ini tentu memberikan implikasi secara eksplisit terhadap kehidupan kerja manusia di masa depan.

Pengertian Kecerdasan Buatan

Teknologi kecerdasan buatan (Artificial IntellegenceAI  terus dikembangkan oleh para ahli sehinggan  dapat berkembang pesat. H. A. Simon mengklaim bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah bidang yang memungkinkan komputer melakukan tugas-tugas yang lebih unggul dari manusia. Knight dan Rich setuju dengan Simon bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang memandang upaya membangun komputer sebagai sesuatu yang dapat dilakukan manusia, bahkan lebih baik dari itu.

Diciptakannya kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) bertujuan antara lain:

  1. Diperkirakan AI akan digunakan untuk membuat perangkat lunak atau robot yang dapat membantu manusia.
  2. Diperkirakan kehadiran AI akan membuat mesin lebih pintar dari sebelumnya.
  3. Diharapkan dapat benar-benar membantu manusia dalam memecahkan masalah yang kompleks, seperti melalui pengembangan kalkulator pintar berhitung cepat.

Manusia dapat merasakan berbagai manfaat yang juga dimiliki kecerdasan buatan, seperti:

  1. AI tidak memihak, terlepas dari penggunanya. Tanpa memperhitungkan faktor apapun, penilaian yang telah dibuat adalah benar.
  2. AI tidak dapat diubah dan tidak dapat diubah. Ini dapat digunakan berulang kali. Kerugian mengadopsi AI termasuk fakta bahwa meskipun akan bekerja tanpa lelah dan terus menerus, sistem tidak akan dapat menyerap masukan yang menyimpang dari apa yang telah diprogram.

Pembahasan

Pembelajaran Mandiri

Pelajar atau siswa yang dapat mengatur sendiri pembelajaran mereka dengan cara ini. rumah dan sekolah melalui orangtua dan guru memfasilitasi dengan baik untuk menavigasi laju kehidupan yang lebih cepat di era kecerdasan buatan. siswa dapat memahami dan mengelola keterbatasan mereka selama belajar. kenyataan yang terjadi di lapangan dapat dikatakan berbeda. meskipun keterampilan belajar mandiri menghasilkan manfaat akademis masih banyak anak-anak yang tidak diberi kesempatan yang cukup di sekolah untuk mengeksplorasi dan mempraktekkan keterampilan ini dengan dukungan guru mereka. ketika anak-anak menggunakan aplikasi pembelajaran digital informal, misal aplikasi YoutubeInstagram atau Tiktok, mereka mungkin memiliki terlalu banyak kebebasan, yang mengakibatkan pembelajaran yang tidak produktif. dapat dikatakan, sekolah masih memihak pada teknologi pendidikan yang formal seperti e-book maupun video animasi. 

Penghubung Antara Siswa dan Guru

Terjadi bias pada saat anak-anak mengembangkan keterampilan belajar mandiri dan ketika anak-anak memanfaatkan teknologi pendidikan. Pembelajaran mandiri berpusat pada kebebasan di siswa dalam menggali dan mengolah informasi. Adapun pembelajaran yang memanfaatkan alat digital, menimbulkan pertanyaan, “Siapakah penanggung jawabnya?” “Apakah itu pelajar, guru, atau alat digital itu sendiri?”. Alat pendidikan digital mengumpulkan banyak data tentang pembelajaran, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dapat menggunakan informasi ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang proses pembelajaran. 

Pertama, siswa dan guru harus mampu beradaptasi dengan situasi dan tugas baru, karena perubahan sosial semakin sering terjadi di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Semakin banyak alat digital akan dibawa ke ruang kelas, dan guru serta siswa perlu berkolaborasi saat mereka mencari cara untuk menggunakannya secara efektif. 

Kedua, pelajar dan guru perlu berkolaborasi secara produktif dan mahir dengan manusia dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Saat siswa bekerja dengan teknologi dalam kelompok, interaksi sosial yang positif dan keterampilan pengaturan seperti perencanaan dan pemantauan adalah kunci pembelajaran 

 Penerapan AI dalam Kegiatan Pembelajaran

Terdapat dua pendekatan yang dapat diterapkan untuk menerapkan kecerdasan buatan (AI) di lingkungan pendidikan. Pertama, pengalihan tugas guru ke sistem AI, yang bertindak sebagai tutor untuk setiap siswa. Adanya teknologi pintar yang menyesuaikan konten untuk setiap pembelajar sudah digunakan secara luas di banyak ruang kelas, dalam bentuk sistem tutor cerdas. Peran alternatif AI adalah untuk menambah kecerdasan manusia dan membantu manusia dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.

  1. Mentor Virtual

Internet sekarang yang universal diciptakan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi, pengetahuan, dan pemikiran tentang berbagai topik. Salah satu program yang berjalan bersama The Lab System, yang beroperasi lebih sebagai lingkungan multimedia dengan eLearning terintegrasi, adalah Virtual Mentor. Menurut makalah Jurnal Sistem Informasi Komputer, fitur mentor virtual lebih berguna daripada instruksi kelas biasa.

  • Voice Assistant

Pengguna dapat belajar tanpa harus membaca berkat fitur asisten suara atau voice assistant, pengganti suara. Membaca informasi yang mengaktifkan asisten suara akan berbeda dengan proses kognisi manusia seperti penyerapan informasi dari suara. Voice Assistant dijelaskan dalam satu contoh sebagai alat untuk memahami sudut pandang guru. Esai ini membahas bagaimana guru melihat integrasi teknologi asisten suara di kelas, yang akan memberikan wawasan tentang pengaturan ruang kelas di masa depan.

  • Smart Content

Sebuah aplikasi bernama Smart Content menawarkan data seperti laporan cuaca, berita terbaru, alarm, dan laporan perdagangan pasar saham. Fungsi ini menyediakan bahan bacaan terbaru dari buku-buku yang baru dirilis serta pencari informasi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang tercakup dalam bidang pendidikan. Kemampuan ini tersedia dalam aplikasi seperti Cram101, yang membagi buku teks digital menjadi beberapa bab.

  • Presentation Translator

Presentation Translator atau penterjemah presentasi memiliki kegunaan untuk menjelaskan atau mempresentasikan sebuah teks dari bahasa yang berbeda ke dalam bahasa yang diinginkan. Pengguna hanya perlu mendengarkan berbagai macam teks pidato, artikel, ataupun buku digital tanpa perlu membaca dan menerjemahkan satu persatu.

Kesimpulan

Kehadiran    teknologi    AI    merupakan sebuah  terobosan  di  bidang teknologi  pendidikan  untuk memudahkan  pembelajaran. Penggunaan teknologi dengan bijak dan terkendali dapat memicu akselerasi pendidikan. Kemunculan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) juga dapat menanamkan sifat mandiri dalam diri pelajar. Guru tidak dibebani peran yang begitu dominan, namun, tugasnya menjadi spesifik dalam lingkup memberikan pencerahan  dengan  kata  kunci  yang  substansial. Pangkal dari setiap pemanfaatan teknologi bagi guru adalah tetap mengedepankan esensi dari mengajar  yaitu  menata moral dan perilaku dari pelajar. Adapun bagi pelajar, adanya teknologi pendidikan dapat membantu mereka dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk hidup dan bekerja dengan baik di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ajukan Pertanyaan
1
Tanya kita aja!!!
Hubungi Kami!
Selamat datang kak di mediapublikasi.id
Silakan tanya-tanya dulu kebutuhannya kaka apa?

Segera kami respon