NUR NAFIA, Mahasiswi Universitas Pamulang

Sejarah artificial intelligence (AI) atau dalam bahasa indonesia kecerdasan buatan dimulai dari
konferensi yang diadakan di Dartmouth College di Hanover, Amerika Serikat pada tahun 1956.
Inisiatif konferensi ini dimulai oleh John McCarthy, seorang ilmuwan komputer dari MIT
(Massachusetts Institute of Technology).
McCarthy adalah orang yang mempopulerkan istilah “Artificial Intelligence” (kecerdasan
buatan) untuk menggambarkan upaya untuk mengembangkan komputer dan program yang
dapat melakukan tugas-tugas yang memerlukan kecerdasan manusia. Meskipun hasil
konferensi ini tidak langsung menghasilkan terobosan teknologi yang revolusioner, itu
membantu menetapkan dasar untuk penelitian dan perkembangan selanjutnya dalam bidang
AI. Konferensi Dartmouth menjadi titik fokus dalam sejarah perkembangan AI.
Tantangan dalam penerapan AI
Jadi ada beberapa tantangan dalam pengembangan dan implementasi AI dalam bisnis perlu
diperhatikan.
- Privasi dan Keamanan Data: Penggunaan data yang besar dalam sistem AI seringkali
menimbulkan masalah privasi dan keamanan.Penting untuk memastikan bahwa data
pribadi dilindungi dengan kata ketat dan bahwa sistem AI tidak disalah gunakan untuk
tujuan yang tidak etis. - Bias dalam Data dan Algoritma: Data yang digunakan untuk melatih model AI dapat
mencermikan bias manusia, yang dapat diperkuat oleh algoritma pembelajaran mesin.
Hal ini dapat menghasilkan hasil yang tidak adilataudiskriminatif,yang perlu diatasi
dengan pengawasan dan mitigasi yang tepat - Interpretabilitas dan Kepercayaan: Beberapa model AI, terutama yang sangat kompleks
interpretabilitas ini dapat mengurangi kepercayaan pengguna terhadap sisterm AI,
terutama dalam konteks yang memerlukan keputusan yang tidak pas.
Dampak AI Dalam Bisnis
Sekilas dijelaskan bahwa AI mempunyai dampak jika di terapkan dalam bisnis. Dampak
dari penerapan AI bisa terjadi secara positif, tetapi juga bisa berakibat negatif. Untuk
mengetahui adanya dampak AI, mari kita perhatikan penjelasan di bawah ini :
DAMPAK POSITIF AI DALAM BISNIS : - Kesalahan Manusia Berkurang
AI yang di rancang dengan baik dapat mengurangi kesalahan yang dibuat oleh manusia.
AI mengambil keputusan berdasarkan informasi yag telah di kumpulkan sebelumnya
dengan menerapkan serangkaian algoritma tertentu. Kesalahan manusia dapat
diminimalkan dan bisnis bisa mencapai akurasi yang lebih besar. - Selalu Hadir Bagi Bisnis
Karyawan hanya bisa bekerja selama maksimal 7-8 jam dan durasi tersebut di luar jam
istirahat yang di tetapka. Manusia membutuhkan istirahat supaya mereka bisa lebih
maksimal berkerja pada shift berikutnya. Dengan bantuan AI, bisa beroperasi hampir
setiap jam tanpa istirahat. Selain itu, AI tidak merasa bosan seperti halnya manusia. - Asisten Digital
AI digunakan sebagai asisten digital sehingga bisnis tidak perlu mengalami inefisiensi
penggunaan sumber daya manusia. Asisten digital juga digunakan di website bisnis
untuk menyediakan hal-hal yang diinginkan pengunjungnya. Mereka dapat berbicara
dengan AI mengenai apa yang sedang dicari. Beberapa chatbot bahkan dirancang
sedemikian rupa sehingga sulit untuk mengetahui jika kita sedang berbicara dengan
robot atau manusia.
DAMPAK NEGATIF AI DALAM BISNIS :
Di balik dampak positif yang disebutkan di atas, Artificial Intelligence juga membawa
dampak negatif. Mari kita lihat beberapa penjelasan kekurangannya di bawah ini.
- Biaya Pembuatan Dan Penanganan Yang Lebih Tinggi
AI adalah program terus mengalami pembaruan setiap harinya setiap hari sehingga
hardware dan software harus tetap diperbarui. Sistem yang digunakan dalam AI juga
memerlukan perbaikan dan pemeliharaan yang memerlukan biaya yang cukup besar.
Bahkan pembuatan sistem berbasis AI memerlukan biaya besar karena merupakan
mesin yang kompleks. - Resiko Karyawan Kurang Produktif
AI membuat manusia menjadi kurang produktif dengan sistemnya dapat
mengotomatisasi sebagian besar pekerjaan. Mereka cenderung tercandu dengan
penemuan ini yang dapat menyebabkan masalah bagi kelangsungan bisnis pada masa
mendatang. - Resiko Meningkatnya Pengangguran
AI menggantikan sebagian besar tugas berulang dan pekerjaan lainnya dengan robot
sehingga mengurangi campur tangan manusia. Kondisi ini akan menyebabkan masalah
besar dalam standar pekerjaan. Perusahaan bisa saja mencari karyawan yang memiliki
kualifikasi setara dengan AI yang dapat melakukan pekerjaan serupa dengan lebih
efisien.