Penulis : Rika Erlin Hidayah, Mahasiswa Universitas Pamulang

Apakah kamu pernah mendengar istilah Artificial Intelligence atau (AI)? Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah terobosan teknologi yang sangat menarik. AI didesain untuk meniru kemampuan berfikir dan bertindak seperti manusia. Dalam pandangan saya, AI memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan di bidang kesehatan. AI dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi dan akurasi diagnostik, serta memperluas akses kesehatan bagi masyarakat.

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan semakin vital dalam dunia kesehatan. Contoh konkretnya adalah dalam praktik kedokteran kardiovaskular, di mana AI akan memainkan peran penting dalam meningkatkan presisi dalam berbagai tugas, termasuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang sebelumnya tidak terdeteksi, serta menganalisis gambar hasil pemeriksaan penunjang seperti EKG, ekokardiografi, CT-scan, atau MRI. Menurut pendapat saya, hal ini akan sangat membantu dalam mengubah kriteria diagnosis dan menentukan pilihan terapi yang lebih disesuaikan untuk pasien.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini bergerak dengan cepat, yang membawa sejumlah peluang dan tantangan. Saya meyakini bahwa teknologi informasi menjadi pondasi globalisasi yang memungkinkan interaksi antarmanusia tanpa batas jarak, yang pada akhirnya memberikan dampak yang signifikan pada berbagai sektor industri, termasuk layanan kesehatan.

Implementasi AI dalam dunia kesehatan, seperti robot bedah, telah membawa perubahan besar. Sistem AI ini mampu menganalisis data pasien dan catatan medis untuk memandu instruksi dokter selama operasi, yang menurut saya sangat efektif dalam mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam pandangan saya, bantuan diagnostik dari AI juga merupakan langkah inovatif yang membantu dokter dalam memberikan pelayanan yang lebih baik dan cepat kepada pasien.

Di masa depan, ketika pasien datang ke rumah sakit, cukup dengan scan sidik jari semua riwayat pasien bisa diakses. Dukungan teknologi Artificial Intelligence atau (AI) memungkinkan dokter untuk mencatat SOAP pasien lengkap dengan rekomendasi pemeriksaan penunjang. Jika ada pemeriksaan laboratorium yang tidak tersedia di rumah sakit, sistem akan merekomendasikan laboratorium rujukan. Sistem juga dapat merekomendasikan daftar obat, bahkan memberikan peringatan jika pasien memiliki retensi antibiotik. Jika obat yang diresepkan tidak tersedia, sistem akan mencarikan apotek terdekat. Jika hasil pemeriksaan penunjang selesai, dokter akan mendapatkan notifikasi dan sistem akan memantau hasil dari rumah. Ketika kondisi pasien memburuk, dokter akan menerima notifikasi dan dapat memantau kondisi pasien secara real-time. Berkat sistem yang terintegrasi, dokter dapat melakukan konsultasi dengan dokter dari rumah sakit lain setelah pasien sembuh. Sistem juga dapat memberikan poin-poin penting untuk dimasukkan ke dalam resume. Dengan integrasi yang menyeluruh, pasien dapat pulang dari rumah sakit dengan selamat dan sehat.

Saya percaya bahwa di masa depan, teknologi AI akan semakin memainkan peran penting dalam pelayanan kesehatan. Dengan dukungan teknologi seperti scan sidik jari untuk mengakses riwayat medis pasien, sistem yang terintegrasi dengan AI dapat memberikan pelayanan yang lebih personal dan efisien bagi pasien. Menurut saya, hal ini membawa dampak positif bagi pasien, dokter, dan sistem kesehatan secara keseluruhan.

Kesimpulan

Dengan demikian Artificial Intelligence memiliki potensi besar untuk merevolusi dunia kesehatan dengan meningkatkan efisiensi diagnostik, memberikan pelayanan yang lebih personal, dan memperluas akses kesehatan bagi masyarakat secara keseluruhan. Teknologi ini memainkan peran penting dalam menghadapi perubahan di bidang kesehatan dan diharapkan akan menjadi bagian integral dalam masa depan layanan kesehatan.

Top of Form

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *