Aris Prio Nugroho, Mahasiswa Universitas pamulang

AI dalam Kesehatan: Pelayanan Telemedicine
Di seluruh dunia, perusahaan kesehatan dan kelompok akademis telah memperhatikan potensi AI untuk meningkatkan bidang kesehatan. Banyak tim peneliti sekarang berusaha untuk membuat sistem AI yang lebih baik atau bahkan mengganti dokter. Dokter memiliki dua jenis AI: virtual dan fisik. Aplikasi virtual, misalnya, seperti rekam medis elektronik dan teknologi berbasis jaringan saraf, membantu orang membuat keputusan tentang pengobatan yang tepat. Robot yang melakukan operasi, prostesis pintar untuk orang cacat, dan perawatan orang tua adalah contoh tipe fisik.
Namun, AI mungkin tidak sepenuhnya menggantikan dokter. Semakin banyak penelitian tentang AI dalam pencitraan medis menunjukkan bahwa AI telah menjadi topik dominan dalam penelitian medis, terutama dalam pengolahan dan analisis data pencitraan medis. Akibatnya, banyak perusahaan rintisan dan mapan telah masuk ke pasar pencitraan medis. Namun, algoritma AI untuk pencitraan medis belum digunakan secara klinis karena beberapa alasan. Ini termasuk kurangnya validasi klinis untuk algoritma, tantangan peraturan, dan keragu-raguan pasien tentang menggunakan AI untuk membuat keputusan klinis individu.
Ada kemungkinan bahwa kecerdasan buatan dapat membantu mendukung dunia kesehatan dengan cepat. AI juga dapat membuat pengalaman lebih mudah diakses, seperti rekam medis elektronik, rekomendasi obat, peringatan keamanan pasien jatuh, dan lainnya. Rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan lainnya masih membutuhkan banyak penilaian dan pertimbangan sebelum menerapkan AI. Meskipun AI dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional rumah sakit, teknologi saat ini perlu diperbaiki lagi untuk meminimalkan kesalahan teknis.
Baik cepat atau lambat, AI memiliki banyak peran dalam kemajuan teknologi di bidang kesehatan. Teknologi AI dapat melakukan lebih banyak dan luas lagi dalam bidang kesehatan karena tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya manusia, biaya pemberi pelayanan kesehatan, kemudahan praktisi kesehatan, terutama dokter, dan faktor lain.
Dalam bidang kesehatan, AI (artificial intelligence) muncul sebagai alat yang dapat menyelesaikan masalah masyarakat yang kekurangan layanan dan sangat efektif yang dapat menganalisis data medis yang sangat besar dan menemukan pola dengan meningkatkan efisiensi, akurasi, dan efektivitas, AI memiliki potensi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Dengan fokus pada bidang ini, AI dapat meningkatkan kualitas perawatan pasien dan kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan dalam bidang kesehatan telah memicu revolusi dalam perawatan medis. AI telah mengubah cara kita mendapatkan kesehatan dan pengobatan, dari diagnosa yang lebih akurat hingga pengobatan yang lebih personal.
Baru-baru ini, penerapan AI dalam pelayanan kesehatan menjadi lebih mungkin berkat lebih banyak data yang tersedia dan metode analitik data besar yang berkembang pesat. Dengan bantuan pertanyaan klinis yang relevan, teknik AI yang kuat dapat membuka informasi yang relevan secara klinis yang tersembunyi dalam banyak data dapat membantu pengambilan keputusan klinis. Teknologi kecerdasan buatan adalah kemajuan dan perkembangan dunia saat ini yang tidak dapat terelakkan. Diagnosis, radiologi, patologi, endoskopi, ultrasonografi, dan biokimia adalah beberapa contoh bagaimana AI telah mengubah dunia kedokteran dan keperawatan modern. AI juga telah digunakan dalam pengelolaan fasilitas kesehatan untuk mengurangi pekerjaan manusia dan meningkatkan akurasi.
Berbagai praktik kesehatan seperti diagnosis, patologi, radiologi, endoskopi, ultrasonografi, dan biokimia telah dipengaruhi oleh teknologi kecerdasan buatan (AI). Selain itu, fasilitas kesehatan telah menggunakan AI untuk meningkatkan akurasi dan beban kerja. Oleh karena itu, karyawan kesehatan harus memiliki kemampuan yang terus berkembang dan melebihi apa yang dapat dilakukan AI agar kita dapat menguasai teknologi bukan sebaliknya.
Teknologi informasi (TI) dalam industri medis dapat meningkatkan kualitas, efektivitas, dan efisiensi layanan yang diberikan di bidang kesehatan. Banyak negara telah menerapkan proyek telemedicine karena penggunaan TI yang baik. Pemerintah dan bisnis di banyak negara sedang menyelidiki bagaimana kemajuan teknologi dapat meningkatkan pelayanan kesehatan publik. Akibatnya, lebih banyak program layanan kesehatan publik yang menggunakan teknologi terbaru. Perawatan kesehatan berbasis AI telah mendapat perhatian yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir. Ini akan sangat penting untuk transparansi data medis dan pemantauan pasien jarak jauh. Halodoc dan Alodokter adalah salah satu dalam gelombang baru kecerdasan buatan ini dengan melakukan studi perbandingan praktik klinis dan sistem pendukung keputusan klinis yang berhasil mengurangi kesalahan diagnosis dan efek yang dapat dicegah pada pasien.
Pencitraan kesehatan menggunakan AI untuk diagnosis tambahan, prediksi risiko penyakit, ekstraksi obat, manajemen kesehatan, administrasi rumah sakit, pengobatan berbantuan, dan bidang lainnya dengan cepat. Melalui jaringan, teknologi informasi mengirimkan informasi dasar pasien dan penyakit ke pusat diagnosis dan perawatan jarak jauh secara real-time. Dalam bentuk umpan balik, informasi diagnosis dan pengobatan terbaru dikirimkan ke pasien melalui Internet secara real-time setelah analisis profesional dokter dengan bantuan analisis data menyeluruh.
Selain itu, terwujudnya pemerataan layanan kesehatan dalam pelayanan kesehatan inklusif juga dikaitkan dengan TI. Pertama, layanan online mengurangi perbedaan identitas, perbedaan status di masyarakat multikultural dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Kedua, internet menghilangkan hambatan geografis, karena beberapa pasien tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk berbicara dengan dokter. Akibatnya, individu memiliki akses yang sama terhadap perawatan kesehatan selama layanan online dapat diandalkan.
AI yang didorong oleh pembelajaran mendalam akan mampu mengintegrasikan kearifan bersama manusia di semua bidang profesional dan membuat dokter umum yang pengetahuannya melampaui semua ahli. Diharapkan bahwa praktik medis akan sangat dipengaruhi oleh penerapan AI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *