Penulis : Zhafran Rizqy Kusumo, Mahasiswa Tekhnik Informatika,Universitas Pamulang

Sumber Gambar : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fduniafintech.com%2Fartificial-intelligence-kecerdasan-buatan-yang-memudahkan-segalanya%2F&psig=AOvVaw1pWVmIJtF6n8gNnLKi4Hsi&ust=1650328199703000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCMD16-OtnPcCFQAAAAAdAAAAABAJ

Revolusi Industri 5.0

Revolusi industri 5.0 dalam dunia pendidikan menekankan pada pendidikan karakter, moral, dan keteladanan. Hal ini dikarenakan ilmu yang dimiliki dapat digantikan oleh teknologi sedangkan penerapan soft skill maupun hard skill yang dimiliki tiap peserta didik tidak dapat digantikan oleh teknologi. Dalam hal ini diperlukan kesiapan dalam hal pendidikan berbasis kompetensi, pemahaman dan pemanfaatan IoT (Internet of Things), pemanfaatan virtual atau augmented reality dan penggunaan serta pemanfaatan AI (Artifical Intelligence).

Selain peran peserta didik dan teknologi, tenaga pendidik yang professional dan berkompeten juga akan sangat berpengaruh untuk masa depan dunia kependidikan di era revolusi industri 5.0. Tenaga pendidik di era society 5.0 harus memiliki keterampilan yang baik dibidang digital dan juga berpikir kreatif. Seorang guru dituntut untuk lebih inovatif dan dinamis dalam mengajar di kelas.

Seiring berjalannya perkembangan waktu di era revolusi industry 5.0 sangat berdampak pada dunia Pendidikan. Revolusi industry 5.0 telah mengubah pola berpikir tentang Pendidikan. Perubahan bukan hanya dibuat cara mengajar, tetapi yang penting adalah sikap perspektif dalam konsep Pendidikan itu sendiri. Oleh karenanya, pengembangan aturan ajaran untuk saat ini dan masa depan saling melengkapi kemampuan siswa dalam keterampilan untuk hidup Bersama dan berpikir secara kritis dan kreatif. Mempelajari soft skill dan transversal skill, keterampilan tidak terlihat yang berguna di banyak situasi kerja dengan keterampilan interpersonal, dan menjadi warga negara yang berpikir global serta hidup secara bersama.

Revolusi industry 5.0 bukanlah hal yang baru. Karena merupakan antithesis dari revolusi industri 4.0 era yang Kembali pada masa industri. Kerjasama antara manusia dengan teknologi semakin berkembang. Kebanyakan robot sudah bisa diarahkan untuk bersosialisasi dengan manusia. Dapat dipahami dibidang Pendidikan manusia dan robot dapat berkolaborasi dalam pemrosesan belajar, dalam ruang kelas secara langsung ataupun secara virtual contohnya Zoom dan Google Meet. Siswa bisa saja berhadapan dengan robot yang dikendalikan oleh pendidik. Tetapi, system yang baru di era ini peranan guru tidak akan terganti oleh teknologi. Karena peranan guru tidak akan pernah bisa digantikan oleh teknologi, seperti interaksi secara langsung di kelas, suasana emosional antara guru dan siswa, dan juga penanaman karakter teladan seorang guru.

Di masa pandemic virus corona era revolusi 5.0 serta teknologi yang membantu di dunia Pendidikan sangatlah membantu. Namun sekarang sangat bergantung pada teknologi yang ada. Misal pembelajaran dan pemahaman konsep, bahan materi yang diajarkan, serta hasil belajar dapat semua diperoleh dengan teknologi.

Seiring berjalannya perkembangan waktu di era revolusi industry 5.0 sangat berdampak pada dunia Pendidikan. Revolusi industry 5.0 telah mengubah pola berpikir tentang Pendidikan. Perubahan bukan hanya dibuat cara mengajar, tetapi yang penting adalah sikap perspektif dalam konsep Pendidikan itu sendiri. Oleh karenanya, pengembangan aturan ajaran untuk saat ini dan masa depan saling melengkapi kemampuan siswa dalam keterampilan untuk hidup Bersama dan berpikir secara kritis dan kreatif. Mempelajari soft skill dan transversal skill, keterampilan tidak terlihat yang berguna di banyak situasi kerja dengan keterampilan interpersonal, dan menjadi warga negara yang berpikir global serta hidup secara bersama.

Revolusi industry 5.0 bukanlah hal yang baru. Karena merupakan antithesis dari revolusi industri 4.0 era yang Kembali pada masa industri. Kerjasama antara manusia dengan teknologi semakin berkembang. Kebanyakan robot sudah bisa diarahkan untuk bersosialisasi dengan manusia. Dapat dipahami dibidang Pendidikan manusia dan robot dapat berkolaborasi dalam pemrosesan belajar, dalam ruang kelas secara langsung ataupun secara virtual contohnya Zoom dan Google Meet. Siswa bisa saja berhadapan dengan robot yang dikendalikan oleh pendidik. Tetapi, system yang baru di era ini peranan guru tidak akan terganti oleh teknologi. Karena peranan guru tidak akan pernah bisa digantikan oleh teknologi, seperti interaksi secara langsung di kelas, suasana emosional antara guru dan siswa, dan juga penanaman karakter teladan seorang guru.

Di masa pandemic virus corona era revolusi 5.0 serta teknologi yang membantu di dunia Pendidikan sangatlah membantu. Namun sekarang sangat bergantung pada teknologi yang ada. Misal pembelajaran dan pemahaman konsep, bahan materi yang diajarkan, serta hasil belajar dapat semua diperoleh dengan teknologi.

Referensi :

  1. http://www.smkpgri1kotabogor.sch.id/berita/detail/dunia-pendidikan-dalam-revolusi-industri-50

Note : Penulis Bertanggung Jawab Atas Semua Tulisannya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ajukan Pertanyaan
1
Tanya kita aja!!!
Hubungi Kami!
Selamat datang kak di mediapublikasi.id
Silakan tanya-tanya dulu kebutuhannya kaka apa?

Segera kami respon