Lintang Bhanu Calogo Mahasiswa Universitas Pamulang
Perkenalkan, saya Lintang Bhanu Calogo, mahasiswa semester 6 Program Studi Teknik Informatika di Universitas Pamulang.
Tahun 2024 menjadi tahun yang berarti bagi saya karena saya berhasil diterima sebagai peserta program Cloud Computing di Bangkit Academy 2024 Batch 1. Saya ingin berbagi pengalaman saya selama mengikuti program ini, namun sebelumnya, mari kita kenali terlebih dahulu apa itu Kampus Merdeka, MSIB, dan Bangkit Academy.
Kampus Merdeka, MSIB, dan Bangkit Academy: Peluang Belajar di Luar Kampus
Kampus Merdeka adalah program kebijakan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk memberikan otonomi lebih kepada perguruan tinggi dalam mengelola program studinya. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang lebih siap kerja dan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Salah satu program unggulan di bawah Kampus Merdeka adalah Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB). MSIB memungkinkan mahasiswa untuk melakukan magang di luar kampus selama 1 semester atau 20 sks untuk mendapatkan pengalaman kerja di dunia nyata dan ilmu-ilmu baru yang relevan dengan bidang studinya.

Gambar 2. MSIB National Onboarding
Bangkit Academy adalah program pelatihan intensif yang diselenggarakan oleh Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka untuk mahasiswa yang ingin mempelajari keterampilan baru di bidang teknologi. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa Indonesia dengan keterampilan yang relevan untuk berkarir di industri teknologi. Pada tahun 2024, Bangkit Academy menawarkan tiga jalur belajar: Machine Learning, Mobile Development (Android), dan Cloud Computing. Setiap jalur fokus pada pengembangan keterampilan khusus di bidangnya, seperti pengenalan gambar dan pemrosesan bahasa alami di Machine Learning, pengembangan aplikasi Android di Mobile Development, serta pemanfaatan Google Cloud Platform di Cloud Computing.
Perjalanan Belajar di Bangkit Academy
Saya memulai perjalanan sebagai peserta program Cloud Computing di Bangkit Academy dengan melakukan pembelajaran mandiri melalui platform Dicoding, Coursera, dan Google Cloud Skill Boost. Materi yang tersedia sangat lengkap dan dimulai dari dasar, memberi saya kemudahan untuk memahami serta mengembangkan pemahaman lebih dalam tentang Cloud Computing.
Setiap platform memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan materi. Dicoding menggunakan teks, video, serta submission proyek dan ujian akhir sebagai penilaian untuk setiap kursus. Coursera menawarkan materi dalam bentuk video utama dengan ujian akhir sebagai syarat kelulusan. Sementara itu, Google Cloud Skill Boost menyajikan materi melalui teks, video, dan lab praktik di Google Cloud Platform, memberikan pengalaman langsung dalam penggunaan teknologi cloud.
Instructor Led Training (ILT)
Instructor Led Training (ILT) adalah sesi pembelajaran yang dipandu oleh instruktur, di mana peserta mendapatkan pemaparan materi dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan instruktur. Terdapat tiga tema ILT, yaitu Hard Skill, Soft Skill, dan English.

Gambar 3. Sesi ILT – CC (Cloud Computing)
ILT Hard-Skill merupakan Instructor Led-Training yang berisi materi teknis berdasarkan jalur pembelajaran yang dipilih. Sesi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan teknis para peserta Bangkit, dengan kelas-kelas yang telah disediakan dalam jalur pembelajaran Cloud Computing. Selain ILT hard-skill di bidang pengembangan teknis, ILT soft-skill juga menjadi target kompetensi peserta studi independen, yaitu untuk penyiapan karir sebagai developer. Bangkit Academy juga mengutamakan penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi, mengingat talenta kelas dunia diharapkan dapat berkomunikasi secara global. Secara spesifik, Bangkit akan memberikan kelas ILT English bersama native speaker.

Capstone Project : Puncak pengalaman belajar
Pada akhir studi, setiap peserta akan menyelesaikan Capstone Project sebagai puncak dari pembelajaran dalam jalur yang mereka pilih. Capstone Project memberikan kesempatan bagi peserta untuk berkolaborasi dalam tim dan mengaplikasikan keahlian teknologi yang telah dipelajari. Tim Capstone Project terdiri dari 5 hingga 7 anggota dari berbagai jalur pembelajaran, memungkinkan mereka untuk bersama-sama menyelesaikan masalah berdasarkan tema yang telah dipilih. Proyek ini dirancang untuk mengatasi tantangan nyata dalam masyarakat atau industri. Setelah selesai, tim akan mempresentasikan hasilnya dan dinilai oleh instruktur Bangkit Academy.
Dalam Capstone Project, tim saya yang terdiri dari 7 anggota memilih tema Sustainable Future. Kami mengembangkan aplikasi yang menyediakan informasi tentang cara mengolah sampah menjadi barang yang dapat digunakan kembali. Aplikasi ini meningkatkan kesadaran dan kreativitas pengguna melalui video dan artikel tentang pengelolaan sampah. Diharapkan aplikasi ini dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Sebagai peserta Cloud Computing dalam tim, tanggung jawab saya mencakup perancangan database, pembuatan Backend API, deployment, penyimpanan data, dan monitoring di Google Cloud Platform untuk memastikan aplikasi berjalan lancar di Cloud Services.
Itulah pengalaman saya selama mengikuti studi independen di Bangkit Academy 2024 Batch 1. Saya harap pengalaman yang saya bagikan dapat menjadi referensi dan inspirasi, terutama bagi yang ingin mengikuti studi independen di Bangkit Academy.
PENANGGUNG JAWAB BERITA/KEGIATAN :
Penulis: Lintang Bhanu Calogo, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Dosen Pembibing: Iwan, S.Kom., M. Kom., Dosen Teknik Informatika Universitas Pamulang