Penulis : Mutiara Firdaus

Di era ini, teknologi semakin merajalela, kehadiran Kecerdasan Buatan (artificial intelligent/AI) menjadi sebuah angin segar yang mampu mengubah wajah pendidikan secara fundamental. AI bukan lagi sekadar wacana futuristik yang terperangkap dalam novel fiksi ilmiah beberapa melihatnya sebagai alat revolusioner untuk meningkatkan pembelajaran, sementara yang lain menganggapnya sebagai ancaman terhadap profesi guru. Namun, AI merupakan sebuah kenyataan yang telah mengubah cara kita belajar dan mengajar.

Kecerdasan buatan yang dapat digunakan untuk membuat, menghitung, mengidentifikasi, menganalisis dan memeriksa karya tulis dalam bentuk sofware ada banyak, mulai dari ChatGPT, copy.ai, oracle dan lain sebagainya.

Dalam dunia pendidikan, penggunaan AI bisa menjadi manfaat bagi siswa dan guru, seperti membuat pembelajaran mejadi lebih personal karena cocok dengan cara siswa belajar dan  membantu guru untuk membuat rencana pembelajaran yang lebih baik,  tapi disisi lain penggunaan AI juga memiliki masalah. Karena jika terlalu bergantung pada teknologi, kita bisa kehilangan kemampuan dalam berfikir dan bekerja sendiri.

Ada juga kekhawatiran bahwa guru bisa digantikan dengan telnologi. Jadi kita perlu bijaksana dalam menggunakan AI dalam pendidikan. Kita juga perlu memperhatikan masalah yang bisa timbul karena sering menggunakannya.

Baca juga : https://ppg.kemdikbud.go.id/news/peranan-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-dalam-pendidikan

Survei Aplikasi AI yang paling banyak digunakan di Indonesia

Menurut Survei tersebut, ChatGPT merupakan aplikasi AI yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Baca Juga : https://databoks.katadata.co.id/index.php/infografik/2023/06/26/survei-chatgpt-jadi-aplikasi-ai-paling-banyak-digunakan-di-indonesia

Kehadiran teknologi AI merupakan sebuah terobosan dibidang teknologi pendidikan untuk memudahkan pembelajaran. Melalui sistem cerdas, AI mampu menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman individu siswa.

Pertanyaannya adalah, apakah AI harus menjadi teman atau pengganti manusia di ruang kelas?

Semakin berkembangnya teknologi, kehadiran AI dapat menggantikan peran guru didalam kelas sehingga merubahnya menjadi seorang pengawas di dalamnya. Itu semua terjadi Karena memudahkan siswa dalam mencari jawaban yang tepat ketika menghadapi berbagai soal pertanyaan.

Namun demikian meskipun AI memiliki potensi besar, penggantian manusia sepenuhnya dengan AI diruang kelas mungkin tidaklah bijaksana. Kehadiran guru yang manusiawi tidak hanya tentang menyampaikan materi pelajaran. Tetapi juga tentang memberikan inspirasi, motivasi dan juga dukungan emosional kepada siswa. Karena guru juga memiliki peran penting dalam membimbing siswa untuk pengembangan keterampilan sosial, kolaborasi dan memecahkan masalah yang merupakan aspek-aspek sulit untuk ditiru oleh AI. Penting bagi kita untuk menghadapi tantangan seperti ini dengan sikap proaktif.

Oleh karena itu, sebaiknya AI dijadikan sebagai teman, bukan pengganti manusia di ruang kelas. Guru dan AI dapat bekerja sama secara sinergis untuk meningkatkan dan menguatkan  pengalaman belajar siswa. Itulah sebabnya kita untuk memandang AI sebagai alat bantu, bukan pengganti dalam dunia pendidikan. Keseimbangan antara teknologi dan interaksi manusia adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan berdaya guna. Guru dapat memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kebutuhan individual siswa, menyesuaikan pendekatan pengajaran, dan memberikan bantuan yang lebih terfokus.

Integrasi Kolaboratif AI dan Manusia

Pendekatan yang lebih baik adalah mengembangkan ekosistem pendidikan yang kolaboratif antara manusia dan AI. Misalnya, guru dapat bekerja sama dengan sistem AI untuk merancang kurikulum yang menarik dan relevan, sementara teknologi dapat mengambil peran dalam memberikan umpan balik real-time kepada siswa dan membimbing mereka melalui proses pembelajaran. Ini bukan tentang menggantikan guru, tetapi tentang memberdayakan mereka dengan alat yang memungkinkan mereka untuk menjadi lebih efektif dalam peran mereka sebagai mentor dan pembimbing.

Selain itu, kita dapat memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif. Dengan analisis data yang canggih, AI dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan dalam pembelajaran, serta memberikan aksesibilitas yang lebih besar bagi siswa dengan kebutuhan khusus.

Revolusi Pendidikan

Dengan demikian, AI dapat menjadi alat yang berharga dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas Pendidikan. Semakin majunya teknologi, kehadiran AI dapat memperluas peran guru di kelas, membantu mereka dalam menyajikan materi pembelajaran, menyesuaikan kurikulum dan memberikan umpan balik kepada siswa. Meskipun AI memiliki kemampuan untuk memperkaya pengalaman belajar, kehadiran guru yang manusiawi tetaplah tak tergantikan dalam membentuk karakter, memberikan motivasi dan menginspirasi siswa. Kombinasi antara kecerdasan buatan dan kebijaksanaan manusia adalah kunci untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal di ruang kelas.

Noted : Penulis bertanggung jawab atas isi tulisanya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *