FERLY TAKU WILDAN, Mahasiswa Universitas Pamulang

Teknologi Artificial Intelligence (AI) akan semakin krusial di masa depan. Ini tercermin dari laporan Gartner berjudul Deliver Artificial Intelligence Business Value yang memuat pendapat petinggi perusahaan dari berbagai industri terhadap pemanfaatan teknologi, secara konsisten menunjuk AI sebagai teknologi yang memiliki dampak terbesar bagi operasional perusahaan.
Pemanfaatan AI dianggap akan memberikan dampak lebih signifikan dibanding teknologi lain seperti API, Internet of Things, atau Blockchain, Teknologi AI pun juga bisa digunakan di berbagai industri, termasuk industri otomotif, Salah satu contoh implementasi AI di industri otomotif adalah visual inspection untuk komponen camshaft.
Camshaft adalah komponen di dalam mesin mobil yang berfungsi mengatur bukaan valve. Karena fungsinya yang krusial, sebuah camshaft harus memiliki kualitas yang sangat tinggi. Kualitas sebuah camshaft ditentukan oleh keberadaan defect yang ukurannya berkisar di kisaran mikrometer.
AI untuk Predictive Maintenance :
Selain visual inspection, inisiatif berbasis AI juga bisa diimplementasikan di area predictive maintenance. Tujuan utama inisiatif ini adalah mencari titik keseimbangan antara reactive maintenance (yang menimbulkan risiko terjadinya kegagalan) dan preventive maintenance (yang berbiaya tinggi). Dengan predictive maintenance, harapannya akan terwujud zero down time dengan biaya paling efisien.
Proses implementasi predictive maintenance ini relatif mirip seperti visual inspection. Hanya saja, mendapatkan basis data untuk data modelling menjadi tantangan tersendiri karena membutuhkan teknologi sensor dan IoT untuk menangkap data kondisi mesin, Karena itu dukungan penyedia mesin produksi juga sangat dibutuhkan.
Beberapa di antaranya Dampak pada indusri Otomotif sebagai berikut :
1.) Memperbaiki Pabrik
Pembelajaran mesin otomatis dapat membuat pabrik lebih efisien. Robot dan peralatan yang digunakan untuk membuat mobil memiliki sensor, lalu mengirimkan peringatan tentang suku cadang yang rusak. Ini dapat membantu pabrikan melakukan perbaikan sebelum mematikan jalur perakitan atau menyebabkan kerusakan.

Kontrol kualitas di pabrik juga meningkat karena pembelajaran mesin. Pekerja yang diberi tugas berpotensi melakukan kesalahan. Sistem yang berjalan dengan teknologi artificial intelligent juga dapat melewatkan masalah jika tidak diprogram dengan benar. Namun, pembelajaran mesin mampu meningkatkan proses dengan mengumpulkan masukan dan memperbarui sistem.
2.) Memprediksi Permintaan Persediaan
Mobil mahal dibuat sebagai inventaris yang berdampak signifikan pada keuntungan. Jika sebuah mobil memiliki permintaan yang lebih tinggi daripada yang diharapkan, produsen mobil dapat kehilangan penjualan. Di sisi lain, jika permintaan mobil lebih rendah dari yang diantisipasi, mungkin harus dijual dengan kerugian.
Pembelajaran mesin dapat memantau dan menganalisis kondisi pasar untuk memperkirakan permintaan. Misalnya, Volkswagen menggunakan data ekonomi, politik, dan bahkan cuaca untuk memprediksi penjualan mobil di 120 negara.
3.) Menghasilkan Penjualan Pelanggan
Penerapan artificial intelligent dalam dunia otomotif dapat membantu perusahaan mobil menjual lebih banyak kendaraan. Itu dapat mengumpulkan data tentang pelanggan seperti transaksi sebelumnya, demografi, aktivitas online, dan membuat promosi yang dipersonalisasi.
4.) Menghindari Tabrakan
Mungkin hal paling menarik tentang pembelajaran mesin adalah meningkatkan keselamatan pengemudi. Sensor memantau aktivitas mobil serta kendaraan yang melakukan perjalanan di dekatnya. Mobil dapat memperingatkan pengemudi tentang situasi berbahaya atau bahkan mengambil tindakan.
Salah satu fiturnya adalah fitur Predictive Forward Collision Warning dan Forward Emergency Braking. Teknologi tersebut menganalisis kecepatan dan jarak antara mobil pengemudi dan dua mobil di depannya. Jika dua kendaraan di depan mobil melambat atau mengerem secara tiba-tiba, sistem akan memperingatkan pengemudi. Bahkan, sistem tersebut dapat mengambil alih dan memperlambat atau menghentikan mobil jika pengemudi tidak punya waktu untuk merespon.
5.) Mengantisipasi Masalah
Artificial intelligent di industri otomotif bisa langsung membantu pemilik mobil. Misalnya, perawatan mobil dulu bersifat preventif atau dijadwalkan. Pengemudi mengganti oli mereka setiap 3.000 mil dan ban mereka berputar setiap 8.000 mil.
Dengan pembelajaran mesin, pemeliharaan tersebut dapat diprediksi., Dengan menggunakan sensor kita dapat mendeteksi kerusakan dan memprediksi masalah sebelum terjadi. Ini memberi notifikasi kepada pengemudi melalui dasbor atau ponsel mereka. Pengemudi kemudian dapat menjadwalkan layanan sesuai dengan waktu mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ajukan Pertanyaan
1
Tanya kita aja!!!
Hubungi Kami!
Selamat datang kak di mediapublikasi.id
Silakan tanya-tanya dulu kebutuhannya kaka apa?

Segera kami respon