Penulis : Aep rusmana , Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang.
: Ilmu pengetahuan muncul dan berkembang sudah cukup lama, mulai dari revolusi agrikultural dimana manusia mulai mengembangkan kemampuanya untuk bercocok tanam dan mendomistikasi binatang ternak. Kemudian mulai muncul simbol-simbol dasar sebagai tanda untuk menghitung dan berkomunikasi yaitu tulisan, tepatnya di Mesopotamia Selatan, Sumeria. Perkembangan ilmu pengetahuan kian maju hingga di abad 21, capaian terbesar yaitu internet sebagai sarana informasi yang dapat diakses manusia di seluruh dunia.
Berkembangnya teknologi untuk membantu manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari tentu membawa dampak signifikan bagi kehidupan bermasyarakat baik itu dampak postif yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya ataupun dampak negatif yang tidak secara langsung dirasakan. Salah satu perkembangan teknologi yang kian pesat ialah kemajuan sistem informasi dan komunikasi. Pada dasarnya kemajuan teknologi informasi seperti telepon digunakan untuk mempercepat akses informasi. Dibandingkan dengan mengirim surat yang membutuhkan waktu berhari-hari, dengan menggunakan telepon suatu pesan dapat diterima hanya dalam hitungan detik.
Saat ini informasi dapat diakses dengan sangat cepat dan mudah akibat dari perkembangan sistem informasi. Telpon, televisi, radio merupakan salah satu media dalam menunjang informasi dengan cepat. Namun demikian perkembangan semakin maju dan muncul media yang lebih canggih dalam menunjang informasi tersebut. Media sosial merupakan contoh perkembangan sistem informasi yang paling populer dan banyak digunakan masyarakat saat ini. Media cetak seperti Koran ataupun selebaran sudah dianggap usang. Penggunaan media sosial tentu lebih efektif dan efisien. Segala informasi dapat diakses bersama secara cepat dengan biaya yang murah dan ramah lingkungan. Berbagai macam fitur dan aplikasi dalam teknologi informasi seperti Twitter, Facebook, Instagram, Tumblr, Line, Whatsapp, Google, merupakan aplikasi yang banyak digunakan masyarakat saat ini salah satunya di indonesia.
Memang benar dan tidak dapat di pungkiri bahwa hal tersebut bahkan sangat mempermudah kita dalam memperoleh suatu informasi. Dengan mengetahui latar belalakang pekerjaan seseorang, secara otomatis AI mampu menampilkan informasi secara akurat yang sesuai dengan konsentrasi dan keahlian dari pencari data. Namun dibalik kemudahan tersebut tentunya ada dampak negatif yang tersirat. Sangat jelas bagi orang yang sudah menyadarinya bila kita terjerumus dalam sistem kecerdasan buatan ini kita akan masuk ke dalam tumpukan lingkaran berpikir yang tidak berujung. Mengapa demikian? Sangat jelas bahwa AI secara tidak langsung ‘memaksa’ kita untuk melihat konten yang hanya kita suka. Sekilas aneh memang memaksa terhadap hal yang disukai rasanya tidak tepat menggunakan kata pemaksaan. Namun demikian bila dikorelasikan dengan dampaknya yang membuat penumpukan pemikiran, kata “memaksa” di rasa tepat untuk menggambarkanya. Zona nyaman yang terus melingkupi pengguna media sosial terhadap hal yang disukainya akan membuat mereka bersikap tidak peduli terhadap lingkungan yang bukan merupakan kesenanganya. Akibatnya akan menimbulkan pengetahuan yang sempit dan terbatas atas kesenanganya saja.
Contoh:

Sumber ilustrasi : https://www.liputan6.com
Sumber gambar : http://novumpers.com/berita/kecerdasan-buatan-dan-hoax-resiko-nyata-teknologi-informasi/attachment/061480300_1483868479-ilustrasi_hoax_2/
Cantumkan referensi tulisan anda :
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya