Sunardi, Mahasiswa universitas pamulang

Setiap tahun, arus mudik Lebaran menjadi tantangan besar bagi pengatur lalu lintas di seluruh Indonesia. Untuk mengatasi kemacetan dan memperlancar arus kendaraan, Korps Lalu Lintas Polri telah mengadopsi teknologi canggih yang dikenal sebagai Automatic Number Plate Recognition (ANPR). Dalam Lebaran 2024, teknologi ini menjadi salah satu solusi utama dalam penerapan aturan ganjil genap di jalur-jalur tertentu.
Lantas, bagaimana proses Aplikasi ANPR Ganjil-Genap(GaGe) tersebut berjalan?
Penasaran? Let’s go lanjut baca!
Proses dimulai dengan aplikasi ANPR yang secara terus-menerus memantau kendaraan yang melintas di area yang telah ditentukan. Setiap kali kendaraan terdeteksi, aplikasi ini secara otomatis melakukan capture gambar plat nomor kendaraan tersebut. Proses capture ini dapat dilakukan secara periodik setiap beberapa detik atau berdasarkan trigger masuk dari sensor deteksi kendaraan yang terpasang di area pemantauan. Hasil capture ini kemudian disimpan dalam server lokal untuk diproses lebih lanjut.
Selanjutnya, foto yang telah disimpan di server lokal akan melewati tahap pemrosesan gambar. Pada tahap ini, aplikasi ANPR melakukan penyesuaian terhadap gambar untuk meningkatkan kualitasnya serta menyesuaikan rona warna, kecerahan, dan aspek lainnya agar plat nomor kendaraan terlihat jelas dan dapat dikenali dengan akurat. Setelah foto berhasil diproses, aplikasi ini kemudian memasuki tahap menerjemahkan foto. Dengan menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR), aplikasi mampu menerjemahkan plat nomor dari foto yang telah diolah sebelumnya. Selanjutnya, aplikasi ANPR melakukan proses pemisahan karakter dan angka dari plat nomor tersebut.
proses ini tidak berhenti sampai di situ saja. Plat nomor yang telah dipisahkan kemudian akan masuk ke dalam proses validasi. Proses ini sangat penting untuk memastikan keakuratan data yang dihasilkan oleh aplikasi ANPR. Validasi dilakukan berdasarkan aturan-aturan plat nomor yang berlaku di Indonesia, seperti format plat nomor, jarak antar karakter, dan aturan spesifik lainnya. Jika plat nomor tidak memenuhi kriteria validasi, aplikasi akan mengulang proses tersebut hingga plat nomor dianggap valid. Proses validasi ini juga bisa disesuaikan dengan aturan ganjil genap yang berlaku saat itu.
Setelah plat nomor divalidasi, aplikasi ANPR mencocokkannya dengan tanggal capture untuk menyiapkan data yang mencatat detail kejadian tersebut. Informasi yang dicatat meliputi waktu dan lokasi capture serta status pelanggaran yang mungkin terjadi berdasarkan aturan ganjil genap yang berlaku. Seluruh data yang telah dikumpulkan ini akan disimpan dalam file lokal aplikasi ANPR untuk referensi di masa mendatang. Tidak hanya itu, data juga akan dikirimkan secara real-time ke server dashboard atau sistem pelaporan untuk pemantauan dan analisis lebih lanjut. Dengan proses yang teliti dan cermat ini, aplikasi ANPR menjadi salah satu penentu penting dalam pengaturan lalu lintas selama arus mudik Lebaran, memberikan kontribusi positif dalam menjaga kelancaran dan keselamatan para pengguna jalan.
Nah… kurang lebih seperti itu proses dibalik layar si aplikasi ANPR GaGe ini.
Penerapan ANPR (Automatic Number Plate Recognition) dalam pengaturan aturan ganjil genap selama arus mudik Lebaran membawa manfaat operasional yang signifikan. Sistem ini memungkinkan pengelolaan lalu lintas yang lebih efisien dengan mendeteksi dan merekam pelanggaran aturan ganjil genap secara otomatis, membantu mengurangi kemacetan di jalan dan memperlancar arus kendaraan. Selain itu, ANPR juga meningkatkan efektivitas penegakan hukum dengan memberikan bukti otentik tentang pelanggaran aturan, yang dapat meningkatkan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas. Data yang dikumpulkan oleh ANPR juga memberikan informasi berharga untuk pemantauan dan analisis lalu lintas, yang dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan jalan dan mengidentifikasi pola lalu lintas yang memerlukan perhatian khusus. Meskipun implementasi ANPR memerlukan investasi awal yang signifikan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan biaya operasional, manfaat jangka panjangnya dapat mengimbangi biaya tersebut dengan efisiensi operasional yang lebih tinggi dan peningkatan keamanan jalan yang signifikan.