Penulis : Fadlan Rizki
Saat memikirkan masa depan mobilitas, gambaran yang sering kami bayangkan adalah kendaraan yang lebih cerdas, efisien, dan aman. Di belakang pasar, ada sesuatu hal yang harusnya kita sadari yaitu kecerdasan buatan . AI telah menyusup ke hampir setiap aspek kehidupan manusia di abad ini, kendaraan tidak terkecuali. Dari mobil pintar hingga perangkat pemantau kesehatan di kendaraan, AI menjadi semakin relevan dalam membentuk masa depan mobilitas.
Ini membuka peluang untuk banyak perkembangan luar biasa, yang paling jelasnya adalah pengembangan kendaraan otonom. Mobil otonom memiliki potensi untuk merevolusi cara kita bepergian, dan mereka bisa menjadi alat yang sangat berharga dalam upaya menurunkan tarif kecelakaan, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan efisiensi energi di seluruh dunia.
AI memungkinkan kendaraan untuk “mengenal” dunia di sekitar mereka dan membuat keputusan yang rasional dengan menggunakan data dari sensor, kamera, dan sistem navigasi . Hasilnya adalah kendaraan yang hampir dapat mengemudi sendiri di jalan raya.
Dampak AI dalam kendaraan tidak hanya terbatas pada kendaraan otonom. Di dalam mobil, AI juga dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman pengemudi dan penumpang. Sistem infotainment yang diperkuat AI dapat memberikan rekomendasi musik, menyesuaikan suhu dalam kendaraan, dan bahkan memberikan saran rute tercepat berdasarkan lalu lintas dan kondisi jalan. Selain itu, AI dapat digunakan untuk memantau kesehatan pengemudi, mendeteksi kelelahan atau gangguan kesehatan lainnya, dan memberikan peringatan dini jika diperlukan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa AI telah membuka pintu untuk masa depan mobilitas yang lebih cerdas dan lebih aman. Dengan terus mengembangkan dan mengintegrasikan teknologi AI dengan bijak dalam kendaraan, kita dapat mengambil langkah besar menuju visi mobilitas yang lebih baik untuk semua.