Amaranggana Niken Anindita Cahya, Mahasiswa Universitas Pamulang

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dari robotik adalah tonggak penting dalam evolusi
teknologi manusia. Meskipun masih dalam tahap perkembangan, AI dari robotik telah
menunjukkan potensi luar biasa dalam berbagai bidang kehidupan manusia, mulai dari industri
manufaktur hingga perawatan kesehatan. Namun, seiring dengan kemajuan ini, muncul pula
berbagai pertanyaan dan keprihatinan tentang implikasi etika, sosial, dan ekonomi dari
penggunaan AI dalam konteks robotik.
Salah satu aspek yang paling menonjol dari AI dalam robotik adalah kemampuannya untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor. Dengan memanfaatkan kecerdasan
buatan, robot-robot dapat melakukan tugas-tugas yang dulunya membutuhkan campur tangan
manusia dengan lebih cepat dan presisi. Misalnya, dalam industri manufaktur, robot-robot yang
dilengkapi dengan AI dapat melakukan tugas-tugas repetitif dengan konsistensi yang tinggi,
mengurangi risiko kesalahan manusia dan meningkatkan output produksi secara keseluruhan.
Namun, manfaat yang dibawa oleh AI dari robotik tidak hanya terbatas pada aspek produktivitas
semata. Dalam bidang perawatan kesehatan, AI telah membuka pintu untuk diagnosis yang lebih
cepat dan akurat, memungkinkan deteksi dini penyakit dan perawatan yang lebih efektif. Robot-
robot yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan juga telah digunakan dalam eksplorasi luar
angkasa, menyelamatkan nyawa dalam operasi penyelamatan, dan bahkan membantu dalam
kegiatan sehari-hari bagi individu dengan kebutuhan khusus.
Meskipun demikian, ada sejumlah masalah etika dan sosial yang timbul seiring dengan
perkembangan AI dari robotik. Salah satunya adalah kekhawatiran akan hilangnya lapangan
kerja manusia akibat otomatisasi yang semakin meningkat. Meskipun robot-robot dengan AI
mungkin dapat meningkatkan efisiensi produksi, hal ini juga dapat mengakibatkan pengurangan
jumlah pekerjaan yang tersedia bagi manusia. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang
tanggung jawab sosial perusahaan dan pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi dari
penggunaan AI dalam konteks robotik.
Selain itu, ada pula kekhawatiran tentang potensi penggunaan AI dari robotik dalam konteks
militer dan keamanan. Pengembangan senjata otonom yang dikendalikan oleh AI dapat
membuka pintu bagi konflik yang lebih destruktif dan sulit dikendalikan. Oleh karena itu, penting
bagi komunitas internasional untuk bekerja sama dalam mengembangkan kerangka kerja hukum
dan etika yang mengatur penggunaan AI dalam konteks militer.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, penting bagi kita untuk mengadopsi pendekatan
yang bijaksana dan terinformasi terhadap penggunaan AI dari robotik. Sementara kita harus
memanfaatkan potensi luar biasa dari teknologi ini untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,
kita juga harus memastikan bahwa penggunaannya dilakukan dengan memperhatikan prinsip-
prinsip etika, keselamatan, dan keadilan sosial. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa
AI dari robotik benar-benar membawa kita menuju masa depan yang lebih baik dan lebih
berkelanjutan.