Firdaus, Mahasiswa Universitas Pamulang

Kehadiran kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan memunculkan sejumlah tantangan dan
harapan yang perlu dipertimbangkan secara serius. Salah satu tantangannya adalah integritas akademik,
dengan penggunaan AI dalam menulis esai yang memicu perdebatan tentang keaslian karya. Meskipun
begitu, AI juga membawa harapan akan inovasi yang dapat meningkatkan pengajaran, pembelajaran,
dan penilaian.
Organisasi pendidikan internasional seperti International Baccalaureate (IB) telah menanggapi
kehadiran AI dengan menegaskan batasan penggunaannya, terutama terkait dengan tindakan
plagiarisme. Hal ini menyoroti pentingnya mengelola integritas akademik di era AI yang terus
berkembang.
Namun, ada juga potensi besar dalam penggunaan AI untuk meningkatkan pendidikan.
Contohnya adalah penggunaan AI untuk memberikan umpan balik pada karya siswa secara cepat dan
efisien, serta memberikan contoh pekerjaan yang dapat dievaluasi dan dikritik. Ini dapat mengatasi
tantangan tradisional dalam pengumpulan dan penilaian karya siswa.
Dalam menghadapi era AI, pendidik perlu mengembangkan keterampilan baru dan memahami
cara terbaik untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam praktik pengajaran mereka. Hal ini mencakup
pengembangan profesional yang fokus pada pemahaman teknologi AI dan strategi penggunaannya
dalam pembelajaran.
Pada akhirnya, keberadaan AI dalam pendidikan mengharuskan kita untuk mengubah paradigma
pendidikan kita. Lebih dari sekadar mengajar keterampilan penulisan esai, pendidikan sekarang juga
tentang memahami dan mengelola teknologi AI. Ini menandakan bahwa pendidikan terus berkembang
untuk mengikuti perkembangan zaman yang terus berubah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *