Putra Arda Imawan, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Pengembangan Sistem Pendeteksi Kecurangan Akademik Berbasis AI di Perguruan Tinggi merupakan salah satu contoh pengaplikasian teknologi kecerdasan buatan yang penting dan bermanfaat. Kecurangan akademik adalah suatu tindakan yang melanggar aturan dalam akademik, seperti menjiplak, memalsukan data atau pekerjaan, dan meminta bantuan tidak sah dalam mengerjakan tugas.
Dalam konteks pendidikan, kecurangan akademik adalah tindakan yang merugikan karena menghambat perkembangan kemampuan akademik dan karakter siswa. Selain itu, kecurangan akademik juga dapat merusak integritas dan kepercayaan pada lembaga pendidikan.
Oleh karena itu, pengembangan sistem pendeteksi kecurangan akademik berbasis AI merupakan suatu inovasi yang dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Sistem ini dapat membantu mendeteksi tindakan kecurangan akademik dengan lebih cepat dan akurat, sehingga dapat dilakukan tindakan preventif dan perbaikan yang diperlukan.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa sistem ini tidak boleh menjadi satu-satunya alat dalam mencegah dan menangani kecurangan akademik. Sistem pendeteksi kecurangan akademik berbasis AI harus digunakan sebagai alat bantu yang bersifat komplementer dengan upaya-upaya preventif dan kuratif yang sudah ada. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan aspek etika dan privasi dalam pengembangan dan penggunaan sistem ini.
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya