Nama Penulis : Dio Rahman Alfateh, Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Pamulang

Gambar 1. Metode Agile
Di tahun 2001 proses pengembangan Agile Development pertamakali diperkenalkan oleh sekelompok orang dalam komunitas pengembang. Agile Development memperbaharui metode pengembangan terdahulu yang biasa dikenal dengan metode waterfall atau spirall. Metode ini dipercaya dapat mempercepat proses pengembangan suatu produk.
Metode agile dapat digunakan untuk pendekatan khusus manajemen proyek dalam pengembangan perangkat lunak. Biasanya metode ini digunakan untuk merespon ketidakpastian pengembangan perangkat lunak menggunakn incremental berulang yang umumnya disebut sprint.
Metode agile biasa disebut Agile Software Development dilakukan secara kolaboratif, terstruktur dan teorganisir dari berbagai pihak yang bekerjasama. Agile Development dilakukan dalam kurun waktu dekat dan bertahap. Metode ini membutuhkan kecepetan dalam mengambil keputusan dan tidak mengesampingkan kualitas produk. Proses ini juga harus dilakukan evaluasi berkala agar memperbaiki hal-hal yang dirasa harus revisi dan ditingkatkan.
Berikut perbandingan Agile Development dengan Waterfall Model :
Agile Development | Waterfall Model |
Proses testing dan pengembangan dilakukan secara bersamaan. | Proses testing dan pengembangan dilakukan secara terpisah. |
Metode pengerjaan dibagi antar individu. | Metode pengerjaan tidak dilakukan secara individu. |
Klien dapat melihat dan memberikan feedback produk walaupun belum selesai. | Klien hanya dapat bisa melihat hasil produk setelah proyek selesai. |
Agile Development dianggap tidak terstruktur dibandingkan waterfall model. | Waterfall model dianggap lebih terstruktur dibandingkan agile development. |
Dikembangkan dengan metode inkremental, yaitu dikembangkan secara sedikit demi sedikit secara teratur. | Dikembangkan secara runtut dari titik awal hingga akhir. |
Estimasi waktu pengerjaan bagi proyek kecil dapat sangat cepat, namun untuk proyek besar susah untuk memprediksi waktu. | Semua jenis proyek memiliki estimasi waktu pengerjaan yang jelas. |
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa metode Agile Development mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk pengerjaan proyek kecil metode ini sangat cocok digunakan karena bagian demi bagian dapat dikerjakan oleh tim tidak individu. Maka dari itu,bagi Mahasiswa yang ingin membuat proyek kecil, metode ini sangat cocok karena dilakukan secara bersamaan. Kekurangan dalam metode ini tidaklah terstruktur jika dibandingkan model waterfall.
Sumber referensi :
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya