Daffa Fikri Fahresi, Mahasiswa Universitas Pamulang

Pada tahun 2014 silam, Elon Musk yaitu pendiri Tesla mengatakan “AI is far dangerous than nukes”, jika diartikan kecerdasan buatan jauh lebih berbahaya daripada nuklir. Mungkin orang – orang dulu berfikir ini hanya sebuah peringatan biasa, nyatanya belakangan tahun ini sepertinya mulai terbukti dan mungkin sebentar lagi kita akan memasuki era singularitas Ai seperti apa yang para peneliti katakan.
Apa itu Singularitas AI ?
Kata “Singularitas” berasal dari istilah dalam matematika, dimana mereferensikan sebuah poin yang tidak terdefinisi dan naik turunnya tidak bisa diprediksi. Dalam hal perkembangan kecerdasan buatan dan teknologi, singularitas AI ini sering diutarakan para ahli dan pengamat teknologi bahwa tingkat perkembangan AI memuncak hingga 2 kali lipat, hingga muncul sebuah hipotesis bahwa tahun 2029 AI akan sampai pada titik paling atas, yang artinya dia akan menyentuh titik dimana keberadaan AI akan jauh tingkatnya dibandingkan seluruh kecerdasan manusia. Bahkan para peneliti percaya bahwa ada kemungkinan 10% atau lebih manusia bisa punah gara-gara tidak bisa mengontrol AI.
Lalu bagaimana kita mempersiapkan diri untuk masuk ke dalam era AI ini ?
Menghadapi era AI yang semakin dekat ini, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mempersiapkan diri :
1. Meningkatkan Literasi Digital
Dengan meningkatkan tingkat literasi digital dan pemahaman tentang cara kerja teknologi khususnya kecerdasan buatan, dengan begitu setidaknya dapat membantu kita dalam memahami mulai dari potensi hingga dampak sebuah produk teknologi.
2. Kesiapan Hukum
Dengan mempersiapkan hukum penggunaan, dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan, semoga membantu mengatasi berbagai dampak negatif yang timbul karena kurangnya persiapan kita dalam menggunakannya.
3. Meningkatkan Kemampuan Analitis, Kreatif, dan Kritis
Dengan meningkatkan keterampilan daya berpikir, seharusnya kita lebih siap untuk bersaing secara sehat dalam pekerjaan maupun menciptakan inovasi teknologi sehingga tidak digantikan oleh kecerdasan buatan.
4. Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi
Meningkatkan kemampuan beradaptasi pada perkembangan teknologi tentu sangat dibutuhkan. Bersikaplah positif dan percaya pada kemampuan diri bahwa perkembangan AI harus diiringi dengan perkembangan sumber daya manusianya.
Dengan mempertimbangkan langkah – langkah ini, kita dapat lebih siap dan mampu menghadapi potensi terjadinya singularitas AI, sambil tetap memastikan bahwa pengembangan dan penerapan kecerdasan buatan berjalan sejalan dengan kepentingan dan nilai-nilai masyarakat secara luas.
Mengapa kita harus memiliki atensi khusus terhadap perkembangan AI ?
Singularitas AI sejatinya tidak dapat diprediksi secara pasti kapan mulainya, bisa lambat atau lebih cepat, tergantung kesiapan kita dalam menghadapinya. Dampak dari kemungkinan terjadinya singularitas AI bisa sangat luas dan kompleks, dan bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita serta ekosistem global. Berikut beberapa dampak yang mungkin terjadi :
1. Perubahan Ekonomi
Kemungkinan penggunaan kecerdasan buatan yang melebihi kecerdasan manusia dapat mengubah lanskap ekonomi secara drastis. Pekerjaan yang cenderung monoton dan terotomatisasi bisa membuat banyak pekerjaan manusia menjadi tidak relevan atau bahkan tergantikan oleh mesin yang memiliki kecerdasan buatan.
2. Kesenjangan Sosial
Singularitas AI bisa memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi jika tidak ditangani dengan baik. Mungkin ada pembagian yang lebih besar antara mereka yang memiliki akses dan keahlian dalam memanfaatkan teknologi AI dan mereka yang tidak.
3. Perubahan Drastis Dunia Ketenagakerjaan
Terjadinya singularitas AI dapat mengubah paradigma tenaga kerja secara dramatis. Pekerjaan yang membutuhkan keterampilan manusia mungkin akan tergeser oleh AI, sementara pekerjaan yang memerlukan kreativitas, empati, dan interaksi manusia mungkin akan tetap relevan.
4. Perubahan Budaya dan Sosial
Singularitas AI juga dapat mengubah budaya dan masyarakat secara fundamental, baik dalam hal bagaimana kita berinteraksi satu sama lain maupun bagaimana kita memahami konsep kecerdasan dan eksistensi manusia.
Singularitas tidak bisa kita pandang sebelah mata, karena dapat merugikan secara keseluruhan proses sosialita berkehidupan. Oleh karena itu kita sangat disarankan untuk mengerti fundamental tentang penggunaan kecerdasan buatan dan selalu berusaha menjadi pribadi yang kritis, kreatif dan inovatif.