Penulis : Jodi Iskandar, Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Pamulang

Sulitnya pengukuran terhadap kualitas pelayanan menyebabkan para manajer perusahaan atau pimpinan instansi sulit mengambil kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas pelayanan. Padahal, jika kualitas pelayanan meningkat, maka kepuasan pelanggan akan meningkat. Pada akhirnya, jika kepuasan pelanggan tinggi, akan lebih banyak pelanggan yang membeli jasa pelayanan perusahaan/instansi tersebut sehingga keuntungan akan bertambah. Penelitian ini mencoba mengatasi kesulitan yang dihadapi para manajer atau pimpinan instansi dalam permasalahan yang berkaitan dengan pengukuran kualitas produk pelayanannya. Bidang pelayanan yang menjadi pokok penelitian adalah kesehatan. Sistem pendukung keputusan yang dibuat dapat digunakan untuk menentukan dimensi pelayanan yang kualitasnya paling lemah. Sistem pendukung keputusan yang dibangun berbasis web.

Dimensi pelayanan yang relevan dengan bidang kesehatan ditinjau dari data yang didapatkan melalui kuesioner. Metode yang dipakai dalam peninjauan tersebut adalah metode SERVQUAL. Metode Servqual merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kualitas layanan dari atribut masing-masing dimensi, sehingga akan diperoleh nilai gap (kesenjangan) yang merupakam selisih antara persepsi konsumen terhadap layanan yang telah diterima dengan harapan terhadap yang akan diterima. Selanjutnya, optimisasi diterapkan untuk memaksimumkan kualitas dimensi pelayanan yang lemah sesuai dengan atribut‐atribut untuk dimensi pelayanan yang bersangkutan. Karena atribut‐atribut pada masing‐masing dimensi merupakan parameter yang tidak tentu, maka perumusan optimisasi fuzzy akan lebih efektif. Optimisasi fuzzy dengan pendekatan fungsi ketidakpuasan diselesaikan dengan algoritma genetika. Sistem pendukung keputusan yang dihasilkan diharapkan dapat membantu para pimpinan rumah sakit dalam menentukan strategi yang harus diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Meningkatnya kualitas pelayanan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada rumah sakit, sehingga mereka akan memilih rumah sakit tersebut untuk mendapatkan pelayanan di bidang kesehatan. Selain itu, sistem ini diharapkan dapat menjadi model SPK untuk mengukur kualitas pelayanan di bidang lain dengan metode SERVQUAL. Hanya saja, perlu dilakukan penyesuaian terhadap dimensi, kuesioner, dan model optimisasi.  

Sistem Pendukung Keputusan untuk meningkatkan kualitas pelayanan telah berhasil dirancang dan diimplementasikan. Sistem ini menggunakan metode SERVQUAL untuk mencari dimensi pelayanan yang paling lemah. Sistem ini dapat dimanfaatkan oleh pasien dan manajer untuk memberikan penilaian terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit. Sedangkan manajer tingkat atas dapat memanfaatkannya untuk melihat dimensi pelayanan yang bernilai paling rendah menurut pendapat pasien serta mendapatkan informasi mengenai kemungkinan penyebab lemahnya dimensi tersebut. Masalah optimisasi fuzzy yang dirumuskan dengan fungsi ketidakpuasan dapat diselesaikan dengan algoritma genetika.

Sumber: https://eprints.uny.ac.id/7208/1/M-6%20-%20Anny%20Kartika%20Sari.pdf

Noted : Penulis bertanggung jawab atas isi tulisannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *