Penulis : Chaerul Mustofa, Universitas Pamulang

AI Pertama kali diciptakan di tahun 1956, Artificial Intelligence (AI) telah membawa pengaruh yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Pencarian online, media sosial, asisten virtual dan online shop adalah beberapa contoh bagaimana dampak AI telah memengaruhi kehidupan sehari-hari banyak orang.

Kini, jika ingin berbelanja sesuatu, kita tidak perlu lagi pergi ke pasar dan mencari-cari barang yang kita inginkan selama berjam-jam. Cukup dengan menggunakan smartphone, kita dapat membeli barang apapun, di mana pun, dan kapan pun. Begitu pula dengan informasi yang dapat kita akses, siapa pun dapat mengakses informasi yang diinginkan. Keberadaan AI telah merubah banyak aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam dunia pendidikan, terutama pada perguruan tinggi.

Pengaruh AI memang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Mahasiswa di perguruan tinggi memperoleh banyak manfaat dari kehadiran teknologi AI. Salah satu manfaat utama adalah akses cepat dan mudah terhadap informasi yang diperlukan. Dengan adanya mesin pencari yang ditenagai oleh AI, mahasiswa dapat dengan cepat menemukan referensi dan sumber informasi yang relevan untuk tugas-tugas mereka. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang mereka pelajari.

          Kehadiran AI telah memberikan dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan, terutama di perguruan tinggi. Mahasiswa mendapatkan manfaat seperti akses cepat terhadap informasi, bantuan dalam manajemen waktu, dan kemampuan untuk mengembangkan keterampilan. Universitas juga memperoleh keuntungan dalam operasional mereka melalui otomatisasi tugas-tugas administratif dan percepatan dalam proses penelitian serta rekrutmen mahasiswa.

Namun, penggunaan AI juga menimbulkan tantangan, seperti ketergantungan yang berlebihan, kecurangan akademik, dan gangguan perhatian. Penting bagi mahasiswa untuk menggunakan AI secara bijaksana dan tidak menggantungkan diri sepenuhnya padanya. Mereka harus tetap mempertahankan kemauan untuk belajar, berpikir kritis, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *