Ruspiyadi, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Di Indonesia, kecerdasan buatan dipakai untuk mendukung pengembangan bisnis.
Di luar negeri, banyak perusahaan yang telah mengembangkan teknologi tersebut untuk pengemudian otomatis hingga rumah pintar.
Sebagai contoh, teknologi chatbot yang dipakai untuk merespons pesan dari pengguna platform digital secara otomatis. Teknologi ini berguna bagi bisnis layanan pelanggan, seperti dalam platform e-dagang atau teknologi finansial.
”Chatbot ini mulai banyak dikembangkan start up Indonesia. Beberapa start up juga mengembangkan solusi AI lainnya, baik sebagai produk akhir maupun untuk mendukung bisnis utamanya. Solusi-solusi tersebut dikembangkan engineer (insinyur) lokal,”
Selain chatbot, para ahli teknologi dalam negeri juga banyak yang mengembangkan teknologi image recognition (pengenalan gambar) untuk mengenali obyek yang ada di gambar atau video secara otomatis. Ada juga penerapan teknologi natural language processing (NLP) untuk analisis sosial media, teks, atau dokumen lain.
Teknologi AI juga terus dikembangkan untuk manfaat keseharian. Baru-baru ini, perusahaan layanan dan teknologi global, Bosch, mengeluarkan produk pelindung silau matahari (visor) digital berbasis AI pertama di dunia
Sistem yang dinamakan Virtual Visor bekerja melalui layar LCD transparan yang terhubung dengan kamera pemantau interior untuk mendeteksi posisi mata pengemudi. Sistem itu menganalisis informasi tersebut dan kemudian akan menggelapkan bagian kaca depan, yang apabila tersorot sinar matahari dapat membuat silau pengemudi.
”Bosch juga baru-baru ini menawarkan sistem pemantauan interior kendaraan. Sistem itu mampu mendeteksi pengemudi yang mengantuk atau sedang melihat ponsel pintar berdasarkan pergerakan kelopak mata, arah pandangan, dan posisi kepala serta mengingatkan kondisi darurat pada pengemudi,” kata Manager Corporate Communications Bosch Indonesia Shinta Maryke dalam siaran pers baru-baru ini.
Sistem juga memantau interior kendaraan untuk mendeteksi berapa jumlah penumpang dan di mana mereka duduk serta bagaimana posisi duduk mereka. Dengan demikian, pengoperasian sistem keselamatan dapat dioptimalkan, misalnya fungsi kantong udara dalam keadaan darurat.
Sumber : https://www.kompas.id/baca/utama/2020/01/09/teknologi-ai-semakin-dekat-dengan-keseharian
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya