Mahesa Birawa, Mahasiswa Universitas Pamulang

Munculnya kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan telah merevolusi cara kita belajar dan mengajar. AI mempunyai potensi untuk mentransformasi sektor pendidikan, menjadikannya lebih efisien, efektif, dan personal. Dalam opini ini, kita akan mengeksplorasi dampak AI dalam pendidikan, manfaatnya, dan tantangan yang ditimbulkannya.
Pembelajaran yang Dipersonalisasi
AI memiliki kemampuan menganalisis data dalam jumlah besar, sehingga memungkinkannya menciptakan pengalaman belajar yang dipersonalisasi untuk setiap siswa. Artinya, siswa dapat belajar sesuai kecepatannya sendiri, dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing. AI juga dapat membantu mengidentifikasi kesenjangan pembelajaran dan memberikan dukungan yang ditargetkan kepada siswa yang paling membutuhkannya. Pendekatan ini dapat menghasilkan peningkatan hasil akademik, peningkatan keterlibatan siswa, dan retensi pengetahuan yang lebih baik.
Tugas Administratif Otomatis
AI juga dapat mengotomatiskan banyak tugas administratif, sehingga memberikan kebebasan bagi guru untuk fokus pada hal terbaik yang mereka bisa lakukan, yaitu mengajar. AI dapat membantu tugas-tugas seperti penilaian, perencanaan pembelajaran, dan penilaian siswa, menjadikan proses pengajaran lebih efisien dan mengurangi beban kerja guru. Hal ini dapat meningkatkan semangat guru, mengurangi kelelahan, dan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.
Tantangan dan Kekhawatiran
Meskipun AI mempunyai potensi untuk mengubah pendidikan, ada juga kekhawatiran mengenai dampaknya. Beberapa pihak khawatir bahwa AI akan menggantikan guru manusia, sehingga menyebabkan hilangnya pekerjaan dan dehumanisasi proses pembelajaran. Pihak lain khawatir mengenai potensi bias dalam algoritma AI, yang dapat melanggengkan kesenjangan sosial yang sudah ada. Ada juga kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data siswa, yang merupakan masalah penting di era AI.