Siti Raudhatul Syifa, Mahasiswi Universitas Pamulang

Menurut tanggapan saya, penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk pendidikan adalah salah satu hal yang menjadi perkembangan menarik dan potensial dalam mengubah bentuk pembelajaran. Namun, seperti halnya dengan setiap inovasi teknologi, pendekatan yang bijaksana dan kritis sangat diperlukan dalam penggunaannya.
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan dapat memiliki dampak yang signifikan, baik secara positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana teknologi ini diterapkan. Jika dilihat dari segi positifnya, AI ini tentunya dapat memudahkan untuk individu melakukan pembelajaran yang lebih general dan bebas sesuai denga napa yang diinginkan setiap orang. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data dengan cepat, AI dapat menyesuaikan materi pembelajaran dan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan unik setiap manusia. Tentunya, ini bukan hanya meningkatkan efektivitas pembelajaran tetapi juga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Selain itu dampak positif lainnya adalah dapat menganalisis pembelajaran yang lebih mendalamdan lebih cepat. Lalu bisa memberikan wawasan berharga kepada guru dan administrator sekolah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan mengidentifikasi kebutuhan individu siswa.
Namun, disamping itu ada beberpa tantangan yang perlu diatasi dalam mengintegrasikan AI dalam Pendidikan karena hal ini bisa menjadi segi negatifnya. Contohnya adalah ketergantungan teknologi sehingga ketergantungan ini akan terasa terlalu besar pada teknologi AI dalam pendidikan dapat mengurangi keterlibatan guru dan menghilangkan aspek manusiawi dari pengajaran, seperti empati dan interaksi sosial. Lalu selain itu kehilangan pekerjaan juga menjadi salah satunya. Sebab penggunaan AI dalam pembeljaran atau misal administrasi dan penilaian dapat mengancam pekerjaan guru dan staf sekolah yang lebih tradisional, jika tidak diintegrasikan dengan bijak dan disertai dengan program pelatihan yang sesuai.
Selain itu, kesenjangan digital terhadap yang lainnya. Implementasi AI dalam pendidikan dapat memperbesar kesenjangan digital antara siswa yang memiliki akses ke teknologi dan mereka yang tidak. Siswa dari latar belakang ekonomi yang kurang mungkin mengalami ketidaksetaraan akses terhadap teknologi AI.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan keseimbangan antara penerapan AI dalam pendidikan dan kebutuhan akan pengawasan yang ketat, pelatihan yang tepat, dan kebijakan yang memperhatikan keamanan, privasi, dan kesetaraan akses.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *