Penulis : Fici Kohana

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan
signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dibidang pendidikan. Ai memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas proses pembelajaran, dan juga membuka peluang baru bagi pelajar dan guru.

Lebih jauh lagi AI dapat menyederhanakan tugas-tugas dasar pengajaran, dan
menghadapi tantangan utama institusi pendidikan, seperti meningkatkan efesiensi guru, mengantisipasi kebutuhan pelajar, dan menyediakan alat yang memungkinkan guru menjalankan misi mereka secara efektif.

Konten pembelajaran digital yang berkembang dewasa ini dapat dihadirkan penerapan Ai. Buku teks pelajaran yang tebal kini dapat disajikan menjadi sebuah konten yang lebih ringkas, lebih enak dibaca, dan dipahami oleh pelajar. Kehadiran aplikasi berbasis Ai memberikan kesempatan untuk belajar kapanpun dan dimanapun, tidak terbatas ruang dan waktu. Selain itu, pelajar juga berkesempatan untuk menemukan guru yang lain selain pengajarnya di sekolah.

Namun Ai tak sepenuhnya menawarkan solusi, tetapi juga tantangan bagi pelajar. Ai dapat mendorong pelajar menjadi malas dan tidak jujur dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. Salah satu efek negatifnya menyebabkan ketergantungan, dimana pelajar terlalu mengendalikan Ai untuk penjawab pertanyaan dan menyelesaikan tugas. Hal ini dapat mengurangi kemampuan pelajar untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah sendiri.

Penulis sendiri telah melihat secara langsung dampak negatif yang disebabkan Ai bagi para pelajar. Rasa minat para pelajar kini turun drastis atau bahkan tidak ada sama sekali. Rasa tanggung jawab akan tugas-tugas yang guru berikan kini hanyalah sebatas gangguan kecil saja, cukup dengan searching atau chat gpt masalah tugas pasti selesai. Kemudahan- kemudahan ini disalahgunakan oleh banyak pelajar, dari SD hingga perguruan tinggi
penurunan kualitas pelajar adalah salah satu dampak terburuk Ai bagi pendidikan diberbagai sekolah. Meningkatnya rasa malas, menurunnya rasa ingin tau, kemudian hilangnya kemauan untuk membaca. Para guru juga sudah mulai memahami akan bahayanya Ai dalam pembelajaran.

Sebagai seorang pelajar sudah sepatutnya kita menggunakan Ai secara bijaksana. Ai sejatinya hanyalah alat yang dirancang untuk memudahkan kita dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jangan sampai kemudahan yang disediakan oleh Ai membuat kita menjadi malas dan tidak produktif. Karna baik buruknya Ai bagi diri sendiri ditentukan oleh pribadi kita masing-masing.

Dalam menggunakan Ai seorang pelajar harus mampu menerapkan moderasi. Tidak terlalu bergantung akan Ai tetapi juga menggunakan manfaat-manfaat yang ditawarkan oleh Ai dalam batasa wajar. Pengetahuan dan kesadaran bahwasannya Ai tidak lebih dari alat yang dapat digunakan pelajar untuk membantu proses belajar, bukan sebagai sumber utama pembelajaran.


Kesimpulan :
Kehadiran teknologi Ai merupakan sebuah terobosan dibidang teknologi pendidikan untuk memudahkan pembelajaran. Penggunaan teknologi dengan bijak dan terkendali dapat memicu akselerasi pendidikan. Kemunculan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) juga dapat menanamkan sifat mandiri dalam diri pelajar. Guru tidak dibebani peran yang begitu ominan. Namun, tugasanya menjadai spesifik dalam lingkup memberikan
pencerahan dengan kata kunci yang substansial. Pangkal dari setiap kemanfaatan teknologi bagi guru adalah tetap mengedepankan esensi dari mengajar yaitu menata moral dan perilaku dari pelajar. Adapun bagi pelajar, adanya teknologi pendidikan dapat membantu mereka dalam mengontrol dan memantau pembelajaran mereka sendiri. Memungkin kan mereka untuk hidup dan bekerja dengan baik di masa depan.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ajukan Pertanyaan
1
Tanya kita aja!!!
Hubungi Kami!
Selamat datang kak di mediapublikasi.id
Silakan tanya-tanya dulu kebutuhannya kaka apa?

Segera kami respon