Bogor, 26 Juli 2024 – Dalam era digitalisasi, penyaluran bantuan sosial seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) membutuhkan sistem yang lebih terorganisir untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Desa Cibentang menjadi salah satu contoh daerah yang menghadapi tantangan dalam menyeleksi penerima bantuan dengan kriteria yang objektif dan adil. Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan tujuan Mengoptimalkan pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai agar lebih tepat sasaran dengan mempertimbangkan kriteria penerima manfaat yang telah ditetapkan.

Penelitian ini dilakukan oleh Muhamad Irvan Vadilah mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang, di bawah bimbingan Dosen Rahmawati, S.Kom., M.Kom. pada tanggal 26 Juli 2024. Penelitian tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi terkait Bantuan Pangan Non Tunai yang ada di Desa Cibentang serta meminta Data Penerima Bantuan Pangan Non Tunai Desa Cibentang untuk dilakukan pengklasifikasian menggunakan metode Naive Bayes.

Pemerintah Desa Cibentang telah mengambil langkah inovatif dalam memastikan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tepat sasaran dengan menerapkan metode Naïve Bayes untuk klasifikasi penerima bantuan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan transparansi, efisiensi, dan akurasi dalam penyaluran bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Metode Naïve Bayes adalah salah satu teknik pembelajaran mesin yang mengandalkan pendekatan probabilistik untuk melakukan klasifikasi. Dalam konteks Desa Cibentang, metode ini digunakan untuk menganalisis data calon penerima BPNT berdasarkan sejumlah kriteria, seperti tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga, kondisi tempat tinggal, dan status pekerjaan.

Kepala Desa Cibentang, Bapak Hasanudin, menyatakan, “Dengan mengadopsi teknologi dan analisis data yang canggih seperti metode Naïve Bayes, kami berharap dapat memastikan bahwa bantuan BPNT diberikan kepada mereka yang benar-benar memenuhi kriteria. Ini adalah langkah nyata untuk mengoptimalkan pelayanan kami kepada masyarakat.”

Data yang diberikan oleh pemerintah Desa Cibentang berjumlah 577 data mentah, setelah dilakukan proses cleaning maka didapatkan 552  data, dibagi menjadi 440 data latih dan 112 data uji. Hasil penerapan metode ini menunjukkan peningkatan akurasi hingga 54,46% dalam menentukan penerima bantuan yang tepat sasaran.  Selain itu, proses ini juga mengurangi potensi kesalahan manual yang sering terjadi dalam pendistribusian bantuan sebelumnya.

Pemerintah Desa Cibentang juga mengundang masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan terkait pelaksanaan program ini. Hal ini merupakan bagian dari komitmen untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *