Penulis : Muhammad Harya Daffa, Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Pamulang

Dalam kemajuan teknologi yang mulai pesat pada saat ini sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari – hari. Sebagai salah satunya yaitu adanya kecerdasan buatan atau dikenal dengan Artificial Intelligence. Pada tahun 1956 nama Artificial Intelligence pertama tercetus dari John McCarthy dalam sebuah program AI Darthmouth Summer Research Project on Artificial Intelligence (DSRPAI). Namun sayangnya project ini tidak berjalan semulus rencana awal, karena kurangnya komitmen dari para peneliti yang terlibat. Pengembangan AI saat itu cenderung lambat, tetapi project inilah yang memulai peluang AI hingga bisa berkembang seperti saat ini.
Didalam bidang agrikultur ini masih banyak kelemahan maupun kekurangan yang terjadi, seperti misalnya dalam bidang pertanian. Sampai saat ini masih banyak petani yang dirugikan hasil panennya karena masih banyaknya gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi dan juga menjadi sarang hama dan penyakit. Hal itu sangat merugikan masyarakat akan hasil panennya. Untuk meminimalisir akan hal tersebut maka diterapkannya kecerdasan buatan didalam sistem pemeliharaan budidaya tanaman. Kenapa harus ada kecerdasan buatan pada agrikultur didalam bidang pertanian?
Untuk meminimalisir masalah akan gulma tersebut, maka seperti yang sudah dikembangkan oleh pemerintahan Jerman telah menunjukkan beberapa hal tentang teknologi mesin pencabut gulma yang mempu menggantikan tenaga manusia. Dilansir oleh Deutsche Welle (DW) News, Media Online dari Jerman. Teknologi ini sangat memberikan keuntungan bagi pihak petani.
Masalah yang terjadi dalam dunia pertanian tidak luput juga dengan adanya kekurangan informasi mengenai data pada hasil panen. Maka FJ Dynamics membangun platform Internet of Things (IoT) yang efisien dan aman. Kendaraan dan mesin-mesin otonom yang membekal sensor mengumpulkan, menganalisis, dan bertindak berdasarkan data. Dengan membuat model digital 3D ladang pertanian, sistem dapat memandu kendaraan pertanian, seperti traktor otonom, untuk bergerak dan membajak kebun secara mandiri. Dengan adanya platform IoT yang telah dikembangkan memberikan informasi mengenai hasil panen dengan tepat dan akurat.
Dengan adanya kecerdasan buatan dalam bidang pertanian ini sangat memberikan keuntungan lebih dalam hasil panen yang terjadi. Memberikan ketepatan maupun keakuratan dalam hal memberikan informasi mengenai hasil panen. Dan diharapkan masyarakat dapat hidup berdampingan dengan adanya teknologi Artificial Intelligence ini.
Referensi Tulisan :
- https://theagrinews.com/artificial-intelligence-ai-dalam-pertanian-masa-depan/
- https://infokomputer.grid.id/read/122290666/contoh-penerapan-artificial-intelligence-dan-cloud-di-bidang-pertanian?page=all
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya