Ditulis Oleh : Dodik Pujiantoro , Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Terkadang kita pernah merasakan dalam bermedia social mengikuti video atau postingan yang saling berhubungan secara terus menerus atau pun pernah disuguhi saran video,iklan yang terkait setelah kita melihat suatu postingan yang sama dengan apa yang ada pada saran tersebut ,itu merupakan salah satu pemanfaatan AI berupa algoritma media social.
Algoritma pada platform media sosial sendiri secara teknis merupakan penyortiran konten berdasarkan beberapa kriteria. Pengguna akan disuguhi konten-konten yang memungkinkan mereka untuk terus mengikuti postingan tertentu.Hasil dari setiap algoritma akun media social tentu saja berbeda setiap orang, tergantung pada tiap-tiap akun. Jika pengguna media sosial menyukai hiburan, pengguna hanya akan didominasi oleh semua jenis konten berita yang menghibur. Bahkan dengan pengguna lain yang menyukai sesuatu. Jika kita melihat media sosial Instagram, algoritma ini berfokus pada semua aspek korelasi, relevansi, koneksi untuk mendukung kualitas konten yang ditampilkan untuk pengguna. Dari algoritma, Instagram akan mendorong munculnya jumlah selera, datang dan tindakan yang pada akhirnya akan memberikan feedback positif dan negatif .
Algoritma itu sendiri adalah urutan atau langkah untuk menyelesaikan masalah. Di media sosial, algoritma mengatur aliran informasi yang beredar dalam sistemnya. Setiap platform media sosial tentu memiliki cara masing-masing untuk mengimplementasikan algoritma tersebut. Penggunaan algoritma membuat pengalaman user semakin bermacam-macam,Facebook adalah salah satu pelopor dalam hal menggunakan algoritma. Berkat algoritma, penyedia platform dapat “memahami kebutuhan dan kebiasaan pengguna. Dengan cara ini, penyedia media sosial akan dapat memperoleh benefit yang lebih banyak melalui iklan.
Ada beberapa aplikasi media sosial yang menggunakan AI berupa algoritma yang terkadang tidak kita sadari khusus nya user awam yaitu :
1.Facebook menggunakan machine learning dalam operasinya mulai dari cara menampilkan konten untuk mengenali wajah user pada foto. AI adalah bagian mendasar dari bagaimana media sosial saat ini. Perusahaan dapat menggunakan AI di media sosial untuk mencapai tujuan bisnisnya. Bahkan, AI telah banyak digunakan oleh para pebisnis dalam upaya pemasaran.
2.Instgram dalam aplikasi tersedia kecerdasan buatan berupa filter makeup ,pada Instagram yang berbasis AI, mengubah konsep foto filter secara total. Foto asli seseorang tidak hanya di “overlay”, tetapi betul-betul dibuat seperti foto baru. Hal ini dimungkinkan dengan hadirnya teknologi machine learning dan neural networks. Secara sederhana, neural networks adalah sebuah sistem algoritma matematika yang memampukan komputer untuk mempelajari beragam pola dan model dari sebuah data, sebelum kembali memberikan rekomendasi ketika diaplikasikan ke data yang lain.
3.Twitter, Twitter juga mempunyai AI yang terbilang canggih AI di Twitter bertanggung jawab langsung untuk membuat kategori untuk setiap tweet. Gagasan sistem kategori adalah untuk memastikan bahwa konten yang paling dipedulikan orang adalah apa yang muncul di timeline penggunanya.
Meskipun model AI mahir dalam tugas-tugas khusus dan semakin menjadi lebih produktif, algoritma pembelajaran mesin belum dapat memikul beban membuat keputusan tentang konten yang dipertanyakan secara eksklusif. Kecerdasan buatan tergantung pada set data dalam memproses dan mengambil keputusan berdasarkan data yang diperoleh. Mesin hanya mampu melihat apa yang telah diajarkan kepada mereka, dan mereka tidak dapat melihat apa yang tidak ada.
Algoritma AI masih belum dapat menyelesaikan dua jenis kelemahan signifikan dari learning machine ,yaitu:
• Dapat melakukan perhitungkan yang belum diketahui
• mengetahui hal-hal yang tampaknya tidak diketahui.
AI Solutions telah berkontribusi banyak untuk meningkatkan media sosial. Namun, jalan didepan masih panjang, terutama karena sebagian besar konten ditandai untuk ditinjau karena sebagian unggahan mungkin tidak sesuai dan ini dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab . Mereka secara aktif berusaha untuk mengeksploitasi prasangka orang, pendapat mereka dan memengaruhi perilaku mereka secara keseluruhan. Selaku user media sosial telah beradaptasi dengan standart bermedia sosial yang berkembang secara menyeluruh atau sepenuhnya mencoba menghindarinya. Beberapa contoh di atas adalah gambar, bahkan dan emoji.
IA mungkin tidak siap untuk melakukan tugas-tugas kompleks yang melibatkan pengambilan keputusan kontekstual. Tetapi ini tetap merupakan opsi teknologi terbaik yang kita miliki.
Mungkin masih banyak diluar sana yang menggunakan AI di platform media sosial lain yang masih bisa kita pelajari ini hanya sedikit contoh aplikasi yang sering kita gunakan sehari-hari yang barangkali kita tanpa sadar telang ikut mengimplementasikannya.
Referensi :
- https://beritateknologi.id/bagaimana-kecerdasan-buatan-ai-meningkatkan-media-sosial/
- https://www.teknoiot.com/terobosan-teknologi-ai-pada-media-sosial-dan-efeknya/
- https://si.ittelkom-pwt.ac.id/2018/03/09/kecerdasan-buatan-media-sosial-dan-pemasaran-digital/
- https://www.its.ac.id/news/2020/03/08/cara-manfaatkan-algoritma-media-sosial-bagi-pemasar-digital/
*) Penulis bertanggung jawab atas isi tulisannya