Nazwa Lintang Seina, universitas pamulang

Artificial Intelligence (AI) merupakan program yang dirancang untuk berpikir dan mengambil tindakan layaknya manusia. Mereka dapat belajar hal baru lewat latihan yang dibuat developernya agar dapat berinteraksi, mengolah informasi, bahkan melakukan pekerjaan manusia. Sementara itu, Robotika adalah cabang AI yang berfokus pada desain dan implementasi mesin yang dapat berinteraksi dengan lingkungan fisiknya, seringkali dengan cara yang mirip dengan manusia dan hewan.
Pada saat ini, banyak perusahaan menggunakan robot AI untuk menghubungkan manusia dan teknologi, menyelesaikan masalah, dan mengubah model bisnis mereka untuk memenuhi permintaan yang berkembang. Contohnya:
1. Robot Aethon, Aethon adalah salah satu contoh robot AI yang melakukan tugas pengiriman dan transportasi di rumah sakit sehingga petugas kesehatan dapat memberikan waktu dan perhatian mereka pada perawatan pasien mereka. Aethon telah terbukti mengurangi biaya pengiriman dan transportasi rumah sakit sekitar tujuh puluh persen di beberapa fasilitas. Selain itu, robot ini menjelajah secara real-time oleh kendali pusat cloud, yang membuatnya canggih dan berhasil di rumah sakit.
2. AMR yang didukung oleh artificial intelligence (AI) membantu mengotomatisasi manufaktur dan logistik untuk meningkatkan efisiensi, lengan robot industri yang dilengkapi visi mesin untuk memeriksa cacat produk, membaca barcode, dan mengonfirmasi posisi label yang benar pada produk, atau robot kolaboratif (cobot) dengan sensor terintegrasi untuk membantu pekerja manusia menangani material secara aman.
3. Agmechtronix, Cara kerja Agmechtronix mirip dengan Vision Robotics, menggunakan sensor teknologi untuk menemukan tanaman pengganggu dan kemudian menyemprotkan cairan kimia antihama. Tujuannya adalah menjaga jarak yang ideal antara tanaman selada agar tetap sehat. Dengan teknologi robot ini, petani dapat membersihkan germinasi kapan saja, baik siang maupun malam, yang menghasilkan hasil panen yang lebih baik.
Karena kemampuannya itulah, terdapat beberapa kekhawatiran tentang bagaimana AI akan berdampak pada pekerjaan manusia. Pengenalan AI berpotensi menggantikan pekerja manusia dalam beberapa tugas yang dapat dilakukan secara otomatis oleh AI. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya angkatan kerja.
Meskipun ada kekhawatiran tentang penggantian beberapa pekerjaan oleh kecerdasan buatan (AI) dan robotika, teknologi ini juga dapat menciptakan lapangan kerja baru. Berikut adalah beberapa cara di mana AI dan robot dapat menghasilkan peluang pekerjaan:
- Pengembangan dan Pemeliharaan Teknologi: Dengan adanya peningkatan penggunaan AI dan robot, akan ada permintaan yang lebih besar untuk para ahli yang mampu mengembangkan, merancang, dan memelihara teknologi tersebut. Ini termasuk insinyur perangkat lunak, ilmuwan data, ahli keamanan siber, dan teknisi robot.
- Pelatihan dan Implementasi: Perusahaan dan organisasi memerlukan spesialis untuk melatih sistem AI dan robot agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Pelatihan ini dapat mencakup pengembangan model AI, integrasi sistem, dan pemrograman robot.
- Pengawasan dan Manajemen: Meskipun teknologi AI dan robot dapat melakukan banyak tugas secara otomatis, mereka masih memerlukan pengawasan dan manajemen manusia. Ini menciptakan permintaan untuk posisi manajerial dan pengawas yang bertanggung jawab atas pengoperasian dan kinerja teknologi ini.
- Pekerjaan Kreatif dan Kemitraan Manusia-Mesin: AI dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas manusia dalam bidang seperti desain grafis, musik, dan penulisan. Selain itu, ada juga peluang untuk kolaborasi yang lebih dalam antara manusia dan mesin, menciptakan pekerjaan yang menggabungkan keahlian teknis dengan pemikiran kreatif manusia.
Penggunaan Robot dan AI memang akan menjadi tantangan bagi manusia untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, sebagaimana alat lainnya, Robot dan AI diciptakan untuk membantu manusia agar pekerjaan lebih cepat selesai, efisien, dan produktif, bukan untuk menghilangkan peran manusia. Robot dan AI juga tidak memiliki rasa simpati dan empati sehingga kemampuan inilah yang harus dimiliki oleh generasi muda agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Selain itu, kita juga harus memiliki sikap curious, ingin tahu banyak hal sehingga dapat mengikuti perubahan.
Layaknya koin yang memiliki dua sisi, penggunaan Robot dan AI memiliki dampak positif dan negatif tergantung bagaimana cara kita mengimplementasikannya. Diperlukan kesadaran dari berbagai pihak agar teknologi ini digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan manusia.
Kesimpulannya, penerapan Robot dan AI mampu menggantikan beberapa pekerjaan manusia tetapi juga bisa menciptakan lapangan tenaga kerja baru. Selalu ingat bahwa Robot dan AI merupakan alat. Alat tetaplah alat sehingga kita sebagai manusia yang berakal sudah sepatutnya menggunakannya dengan bijak serta memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan.