Nama Penulis : Muhammad Nofal Arrafii , Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang
Kecerdsasan buatan atau artificial intelligence adalah salah satu cabang ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat berpikir dan bernalar seperti manusia. Ada tiga tujuan dari kecerdasan buatan yaitu membuat komputer semakin bermanfaat untuk manusia dalam mengambil keputusan, mengerti tentang kecerdasan, atau membuat mesin lebih berguna.
Kecerdasan buatan memiliki potensial untuk menyimpan data dalam jumlah besar dan mengeksploitasinya dengan kemampuan belajar eksponensial serta daya komputasi yang tinggi (big data analysis). Hal ini memungkinkan komputer untuk belajar lebih cepat daripada manusia, bahkan mengambil pilihan keputusan terbaik dalam situasi tertentu, sesuai dengan algoritma yang sudah dipelajarinya dari data-data dalam jumlah besar tersebut.
Dalam teknologi Kesehatan modern sesungguhnya AI bukanlah hal yang baru. Dalam beberapa tahun terakhir, AI di bidang kesehatan dipercaya dapat membantu membuka informasi yang relevan secara klinis berdasarkan diagnosa yang terstruktur dan membantu petugas medis dalam membuat keputusan yang lebih akurat. Dengan hal ini AI dapat membantu untuk mendiaknosa menjadi lebih efisien mempersingkat waktu dan mengurangi kesalahan teknis.

Gambar 1. Artificial Intelligence untuk bidang kesehatan
Artificial Intelligence (AI) di bidang Kesehatan menjadi sebuah kabar baik yang memberikan perubahan cukup besar. Alat dengan Artificial Intelligence dirancang mampu mengidentifikasi pola infeksi dan melakukan pemantauan ketat pada pasien sebelum gejala yang lebih serius muncul.
Manfaat penggunaan Artificial Intelligence (AI) dalam bidang Kesehatan tidak dapat disepelekan, akurasi yang meningkat secara signifikan membantu memberikan peringatan yang lebih cepat bagi tenaga medis untuk melakukan pengendalian infeksi.
Selain untuk mendiaknosa dan menganalisis kesahatan Kecerdasan Buatan juga dapat membantu untuk mengelolah dokumen klinis dan antrian administrasi akan menjadi jauh lebih cepat dan mudah dengan dukungan teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI). Alat tersebut akan menjalankan sebagian proses secara otomatis, sehingga petugas medis atau pegawai pada bagian administrasi tidak perlu melakukan terlalu banyak proses input secara manual. Bahkan beberapa alat telah mampu membuat pesanan rutin secara otomatis bagi pasien, yang pada akhirnya juga memudahkan pasien untuk menjalankan pengobatan.
Sumber Gambar 1:
Referensi tulisan :
1. Zaytseva, N. M., “Artificial Intelligence System to Determine Electrical Safety Level of Power Generation Facilities,” in 2020 International Conference on Industrial Engineering, Applications and Manufacturing (ICIEAM), Sochi, RUS, 2020.
2. Cruz, J. P. N., Dimaala, M. L., Francisco, L. G. L., Franco, E. J. S., Bandala, A. A., and Dadios, E. P., “Object recognition and detection by shape and color pattern recognition utilizing Artificial Neural Networks,” in 2013 International Conference of Information and Communication Technology (ICoICT), Bandung, IDN, 2013.
3. M. A. Ramdhani, H. Aulawi, A. Ikhwana and Y. Mauluddin, “Model of Green Technology Adaptation in Small and Medium-Sized Tannery Industry,” Journal of Engineering and Applied Sciences, vol. 12, 2017.
4. Ting, D. S. W., Carin, L., Dzau, V., & Wong, T. Y. (2020). Digital technology and COVID-19.Nature Medicine, 26(4), 459–461. https://doi.org/10.1038/s41591-020-0824-5
Note : Penulis bertanggung jawab atas semua isi tulisannya