Penulis : M.akbar NuansaAdjie. Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Pamulang

Perkembangan teknologi yang pesat khususnya di bidang teknologi informasi telah memberi banyak dampak positif dan kemudahan dalam berbagai aspek. Pegawai dalam sebuah perusahaan haruslah memiliki dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh perusahaannya. Maka kualitas karyawan didalam perusahaan juga harus diperhatikan, baik dari segi efektifitas karyawan dalam bekerja maupun evaluasi yang harus dilakukan untuk masa depan.

Permasalahan yang terjadi dalam pemilihan karyawan teladan pada PT. Aerotrans Services Indonesia adalah belum adanya suatu aplikasi untuk pemilihan karyawan teladan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat mengangkat suatu kasus untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan perusahaan. Rumusan masalah yang akan dibahas adalah belum ada rekomendasi pendukung untuk sistem pendukung keputusan yang dijadikan sebagai alat bantu Manager HRD dalam menentukan pemilihan karyawan teladan. Metode yang digunakan untuk pemilihan karyawan teladan adalah metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Technique for Order by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan model Sistem Penunjang Keputusan dengan metode SAW dan TOPSIS terhadap penentuan karyawan teladan. Dari hasil uji sistem oleh user untuk 4 (empat) karakteristik yaitu Functionality, Reability, Usability, dan Efficiency. Rata-rata nilai menunjukkan 78,02%.

Banyak sekali perusahaan- perusahaan maju yang tersebar di Indonesia. Tentunya perusahaan ini tidak bisa maju dengan sendirinya, harus dengan dukungan dan kolaborasi dari seluruh aspek didalam perusaan, mulai dari karyawan, regulasi, politik, dan sebagainya. Suatu perusahaan bisa bergerak dengan adanya kerjasama antara karyawan yang saling mendukung didalamnya. Sehingga untuk meningkatkan produktivitas perusaan, maka kualitas karyawan di dalam perusahaan juga harus diperhatikan, baik dari segi efektifitas karyawan dalam bekerja maupun evaluasi yang harus dilakukan untuk masa depan. 

Kinerja karyawan harus diukur dengan baik. Pengukuran kinerja karyawan sangat penting guna evaluasi  dan perencanaan di masa depan. Penilaian prestasi karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang hendak dicapai setiap karyawan. Apabila karyawan berhasil mencapai target yang diinginkan, dapat menciptakan suasana yang kondusif, serta dapat memuaskan seluruh pihak yang terkait maka karyawan tersebut bisa mendapatkan penghargaan yang setimpal. Hasil penilaian harus dapat menjamin perlakuan yang adil serta memuaskan bagi para karyawan, sehingga pada gilirannya dapat menumbuhkan loyalitas dan semangat.

Penelitian dari Satria Abadi dan Febriani Latifah dengan topik Decision Support System Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting. Metode SAW merupakan salah satu metode dari Multi- Attribute Decision Making. Metode ini juga sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Pengguna Sistem Pendukung Keputusan dalam menentukan penilaian kinerja karyawan yang terbaik, dapat membantu dan mempermudah perusahaan dalam menilai kinerja karyawannya berdasarkan kriteria-kriteria yang telah di tentukan yaitu kedisiplinan, kebersihan, kejujuran, komunikasi, kerjasama dan tanggungjawab.

Sistem Penunjang Keputusan atau SPK yang dikembangkan dengan menggunakan Metode Topsis dapat membantu dalam mengambil keputusan dalam menentukan karyawan. nilai yang terbaik. SPK yang dikembangkan dinyatakan memenuhi tujuan yang diharapkan dan hasil perhitungannya bisa lebih cepat dan akurat sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pendukung keputusan

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah metodenya dan teknik yang digunakan serta analisisnya, disini peneliti menggabungkan dua buah metode yaitu SAW untuk perangkingan dan TOPSIS untuk pembobotan dengan menggunakan kreteria kedisiplinan, kinerja, prilaku, absensi karyawan, dan sikap dibawah tekanan.

Adapun permasalahan yang dihadapi PT. Aerotrans Services Indonesia dalam pemilihan karyawan teladan tersebut, yaitu belum adanya metode yang tepat dalam pemilihan karyawan teladan dan dalam mengambil keputusan pemilihan karyawan teladan sangat sulit dikernakan masih belum adanya suatu sistem untuk pemilihan karyawan teladan tersebut.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ajukan Pertanyaan
1
Tanya kita aja!!!
Hubungi Kami!
Selamat datang kak di mediapublikasi.id
Silakan tanya-tanya dulu kebutuhannya kaka apa?

Segera kami respon