Penulis : Agun Rifki Fadila, Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Universitas Pamulang.
Pada zaman globalisasi yang sedang berkembang pesat seperti sekarang ini, penggunaan teknologi sudah merupakan kebutuhan yang sering kita gunakan. dan Teknologi digunakan sebagai alat penunjang untuk mempermudah pekerjaan kita di berbagai bidang baik dalam bidang pendidikan, bisnis, pemerintahan, bahkan bidang olahraga. dan tentunya Teknologi yang kita gunakan itu disebut juga dengan Kecerdasan Buatan (Artifical Intelligence). Apa itu Artifical Intelligence? Artifical Intelligence atau yang disingkat AI yang berasal dari kata Bahasa Inggris, yang pertama adalah ‘Intelligence’ yang berarti cerdas dan yang kedua adalah ‘Artificial’ yang berarti buatan. Dan jika diubah ke berbahasa Indonesia menjadi Kecerdasan Buatan. Kecerdasan buatan adalah salah satu bagian dari suatu ilmu komputer yang mempelajari tentang bagaimana membangun suatu mesin (komputer) yang dapat menjalankan aktivitas atau pekerjaan yang menyerupai dan bahkan melebihi apa yang dikerjakan oleh manusia. dan juga merupakan salah satu kemajuan teknologi yang bekerja seperti otak manusia. Kecerdasan manusia sendiri seperti dituangkan ke dalam wadah perangkat yang dirancang oleh suatu sistem. Kecerdasan buatan yang masuk kedalam ilmu komputer ini akan semakin hari semakin terus berkembang.

Pembuatan kecerdasan buatan atau Artifical Intelligence ini tidak hanya semata-mata hanya untuk urusan bisnis saja, akan tetapi kecerdasan buatan dibuat dengan tujuan dan maksud yang sangat baik, yaitu untuk membuat manusia menjadi lebih mudah dan lebih efisien dalam menjalankan aktivitas dalam segala aspek kehidupan dan segala bidang pekerjaan dan dalam Penggunaan kecerdasan buatan sekarang ini dapat kita dilihat diberbagai bidang salah satunya ialah bidang olahraga.

Walaupun badminton bukanlah merupakan olahraga yang paling populer didunia, tapi BWF sebagai federasi badminton dunia harus terus memperbaiki sistem badminton yang lebih baik lagi, salah satunya dengan menerapkan kecerdasan buatan didalam sistem pertandingannya. dan Kenapa harus ada kecerdasan buatan didalam pertandingan badminton?
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa dalam bidang olahraga masih banyak sekali celah atau kelemahan yang dapat dengan mudah ditemui dari salah satunya pada cabang olahraga badminton ini. Didalam suatu pertandingan badminton yang dipandu oleh seorang wasit dan diawasi oleh refree (Refree: seseorang yang dapat memastikan bahwa pertandingan berjalan sesuai dengan hukum dalam badminton) pasti mempunyai banyak keputusan yang harus diambil oleh wasit dan refree. Seperti keputusan bahwa shuttlecock out/in, fault atau tidak fault, serta keputusan lainnya. Dalam keputusan inilah banyak sekali kelemahan, karena wasit dan refree memiliki sudut penglihatan yang berbeda yang dapat menimbulkan keputusan yang berbeda, bisa saja dalam sudut penglihatan wasit shuttlecock itu in atau fault, tapi bisa saja dalam sudut penglihatan refree shuttlecock itu out atau tidak fault. Keputusan yang salah inilah yang menjadi kelemahan karena dapat mengubah alur pertandingan bahkan hasil suatu pertandingan.
Karena kelemahan atau kekurangan tersebut itulah dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin maju ini. dan akhirnya saat ini BWF sudah menerapkan teknologi Hawk-eye dalam semua seluruh pertandingan badminton internasional yang berfungsi untuk mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan serta menciptakan keadilan bagi atlet yang bertanding. Hawk-eye yang merupakan suatu teknologi komputer yang kompleks dan terbukti menjadi salah satu teknologi yang paling inovatif dan sukses dalam sejarah olahraga. Hawk-eye ini adalah suatu sistem yang dapat melacak posisi shuttlecock sehingga akan sangat membantu wasit terutama hakim garis dalam mengambil keputusan apakah bola itu in atau out. Teknologi Hawk-eye ini didukung oleh kamera berkecapatan tinggi (high frame rate cameras) yang memiliki kemampuan yang tinggi juga, dan itu menghasilkan hawk-eye memiliki kinerja sistem yang cepat, terjamin, serta akurat. dan Hawk-eye ini biasanya diletakan pada posisi dibawah atap stadion dan dapat melacak jenis pantulan shuttlecock, pada putaran dan ayunan shuttlecock serta memberikan prediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Pengaruh hawk-eye sebagai salah satu contoh kecerdasan buatan ini memiliki peran yang tinggi untuk menciptakan sebuah kualitas dalam pertandingan badminton. Dengan adanya teknologi ini tentu saja dapat memudahkan wasit dalam menentukan keputusan dilapangan tanpa menimbulkan keputusan yang kontroversial bagi atlet yang bertanding. Dan juga diharapkan kedepannya akan ada lagi teknologi yang dapat diterapkan dalam pertandingan badminton, seperti teknologi pendeteksi servis out atau in yang sampai saat ini masih banyak menimbulkan komentar tidak baik mengenai keputusan wasit.
Sumber Gambar :
- https://www.detik.com/edu/edutainment/d-5666882/5-pebulutangkis-top-indonesia-ini-bergelar-sarjana-salah-satunya-greysia-polii
- https://www.kompasiana.com/jovanmc/5d43e25d0d8230620f768ea5/pemanfaatan-artificial-intelegence-ai-dalam-bidang-kesehatan
Referensi Tulisan :
Note : Saya Sebagai Penulis yang akan bertanggung jawab atas semua isi tulisannya
NO. Wa Penulis : 0851-5657-3683 (Agun Rifki Fadila)