Penulis : Mila Belda Delphine Zulhas , Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang

Dewasa ini perkembangan komputer sangat pesat dan dimaksimalkan untuk menggantikan beberapa peran dari manusia seperti menghitung, memprediksi, mengatasi dan menganalisis permasalahan, menggambar atau bahkan menghibur.

Salah satu sub bidang yang menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk mengatasi dan menganalisis permasalahan yang ada adalah bidang kedokteran. Pengembangan aplikasi kecerdasan buatan pada bidang kedokteran dapat membantu user yang terlibat dalam kedokteran.

Gambar 1. Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) merupakan cabang ilmu komputer yang menjadi simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir seperti halnya manusia, baik dari segi pengetahuan, kapasitas belajar, maupun jalan pikir manusia.

Dalam Teknologi softcomputing terdapat beberapa teknik yaitu sistem pakar (expert system), jaringan saraf tiruan (neural Networks), logika fuzzy (fuzzy logic), dan algoritma genetik (genetic algorithms) mulai banyak diterapkan dalam aplikasi-aplikasi yang dapat membantu manusia dalam menjalankan tugas dan mencapai tujuan tertentu.

Potensi kecerdasan buatan dalam perawatan kesehatan sangat besar. Pengembangan aplikasi kecerdasan buatan pada bidang kedokteran dapat membantu dokter dalam merekomendasikan perawatan yang baik untuk pasien. Untuk mengetahui seberapa efektif sebuah model perawatan, dapat menggunakan metode yang disebut ARR (absolute risk reduction), yaitu sebelum membuat sistem, akan dilakukan percobaan terhadap sekelompok partisipan yang diberikan treatment dan sekelompok lainnya yang tidak diberikan treatment.

Dengan adanya peningkatan dan pemahaman tentang data serta analisis, interpretasi dalam pelayanan kesehatan yang sulit menggunakan kecerdasan buatan dalam perawatan kesehatan didasarkan pada algoritme dan perangkat lunak yang kompleks untuk meniru kognisi manusia.

Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan buatan (AI) akan semakin banyak diterapkan di lapangan. Meskipun begitu masih banyak faktor yang menjadi tantangan dalam perluasan cakupan AI ke depan seperti terkait keamanan, privasi, berbagi data dan informasi, termasuk isu etik, legal dan regulasi.

Sumber gambar :

Gambar 1: https://kominfo.go.id/content/detail/30579/kecerdasan-buatan-dukung-layanan-kesehatan-saat-pandemi/0/sorotan_media

REFERENSI:

Dahria, M. (2008). Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence). SAINTIKOM, 5(2), 185–188.

Riyanto, P. (2019). PENERAPAN KECERDASAN BUATAN PADA BIDANGPENDIDIKAN, KEDOKTERAN, PERINDUSTRIAN, DAN HANKAM (PERTAHANAN DAN KEAMANAN). 6.

https://ramadhanadhitya14.blogspot.com/2017/11/teknologi-kecerdasan-buatan-di-bidang.html

https://digitalbisa.id/artikel/kecerdasan-buatan-bantu-layanan-kesehatan-jadi-lebih-prima-VD7jl

*) Penulis bertanggung jawab atas isi tulisannya

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ajukan Pertanyaan
1
Tanya kita aja!!!
Hubungi Kami!
Selamat datang kak di mediapublikasi.id
Silakan tanya-tanya dulu kebutuhannya kaka apa?

Segera kami respon