Ahmad Rudiyansyah, Mahasiswa Universitas Pamulang
Pendidikan adalah fondasi bagi kemajuan sosial dan ekonomi suatu bangsa. Namun, dengan
tantangan yang semakin kompleks dan kebutuhan pembelajaran yang semakin beragam,
pendidikan harus terus berkembang untuk tetap relevan. Di sinilah kecerdasan buatan (AI)
memainkan peran yang sangat penting.
AI telah memasuki berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Salah satu potensi
terbesarnya adalah kemampuannya untuk memberikan pembelajaran yang lebih adaptif.
Dengan menganalisis data dan perilaku siswa secara individu, AI dapat menciptakan
pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa.
Namun, meskipun potensi ini menjanjikan, kita tidak boleh lengah terhadap tantangan dan
risikonya. Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi kehilangan aspek manusiawi dalam
proses pembelajaran. Interaksi manusia antara guru dan siswa tidak dapat diabaikan. Oleh
karena itu, penggunaan AI dalam pendidikan haruslah dilakukan dengan bijak, menjaga
keseimbangan antara teknologi dan interaksi manusia.
Selain itu, ada pula risiko terkait privasi dan keamanan data siswa. Penggunaan AI dalam
mengumpulkan dan menganalisis data siswa dapat menimbulkan keprihatinan tentang
penggunaan data yang tidak etis atau penyalahgunaan informasi pribadi.
Meskipun demikian, dengan langkah-langkah yang tepat, AI memiliki potensi untuk
merombak pendidikan menjadi lebih inklusif, efektif, dan berdaya guna. Pemerintah, lembaga
pendidikan, dan pengembang teknologi perlu bekerja sama untuk mengembangkan kerangka
kerja yang mengatur penggunaan AI dalam pendidikan, menjaga kepentingan siswa dan
memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat maksimal dari kemajuan teknologi ini.
Kesimpulanya dengan pendekatan yang bijaksana dan inklusif, kita dapat memastikan bahwa
kecerdasan buatan membawa transformasi positif dalam dunia pendidikan, membantu setiap
individu mencapai potensi mereka.